Ada ya orang yang seperti itu..
Dari pertama aku masuk bagian ini, aku udah diwanti2 untuk berhati2 dengan orang itu, yang tampak sangat baik, tampak sangat pintar dan selalu mau berbagi semua ilmu yang dimilikinya kepada siapapun yang bertanya padanya.. so low profile, so nice, so smart, dan jadi kepercayaan & tempat bertanya banyak orang.. termasuk aku.. dulu.. ketika aku masih hijau di dunia kerja, ketika pengetahuanku di indutri ini masih nol & memang harus banyak bertanya & belajar... tapi setelah aku mulai menguasainya, ternyata semuanya tidaklah susah, tidaklah serumit yang dibayangkan, tidaklah sejelimet yang dibilang orang-orang.. masih lebih susah mata kuliah fisika dasar 1 & 2 kayaknya.. hehehe..
Dan makin hari, tampaknya orang itu makin menyadari kalau aku menjadi ancaman terdekatnya, memang sih dibanding orang-orang lain yang satu bagian, aku memang lebih menonjol (sesuatu yang dimata diriku yang sombong ini tidaklah mengherankan mengingat latar belakang mereka semua..) dan memang pada suatu hari aku diberi kepercayaan yang tidak pernah didapatkannya, tidak lama kemudian aku mencapai sesuatu yang tidak pernah bisa dicapainya.. hanya karena masa kerjaku masih sedikit sekali dibandingkan dia, maka kedudukanku hanya bisa naik menjadi untuk sama persis dengan orang itu, walaupun teman2ku bilang, mengingat kemampuanku, harusnya diatas dia.. hehehe.. engga lah, aku masih tau diri... i'm too young to be a boss anyway..
Dan ya begitulah, ternyata memang seperti itulah orangnya.. kayaknya needy banget terhadap pengakuan tentang kemampuannya dari orang lain, dan kadang tingkahnya suka aneh...makin ke sini makin mengganggu deh.. annoying bgt..
Seperti kemarin, ketika penilaian tentang kecakapan dalam bekerja. Atasanku sedang super sibuk, maka semua staff diserahkan pada orang tsb untuk dinilai, baru kemudian dia koreksi (ga mau repot, biasa, paling juga ga dikoreksi, cuman diliat2 doang); jadi si bos hanya menilai kinerja orang itu & kinerja aku selama setahun ini.. Lalu, apa yang terjadi? Saking sibuknya, atasanku tidak memperhatikan kalau si orang itupun ikut2 mengambil berkasku dan mencorengkan penilaiannya, terhadap aku yang notabene sejajar dengan dia! hey hey! apa maksudnya? mungkin berkas tersebut terbawa, tapi kalau pun itu yang terjadi, seharusnya kan tinggal dikembalikan, tidak perlu sampai repot2 menilai hasil kerja rekan sejawat? Ketika aku mengetahui hal ersebut, serta merta aku protes, dan atasanku langsung meminta maaf berkali-kali sampai semua orang yang lewat ruanganku terheran-heran, ada apakah gerangan?? Lalu dia perbaiki semua itu.. beres...
Hmmm.. kalo aku jadi orang itu, biarpun disuruh, aku ga bakalan mau tuh menilai kinerja orang yang jelas2 jabatannya sama dengan dia! Kalo menilai bawahan sih oke, tapi kalo sejajar? Kalo gitu berarti dia kudu rela kalo aku sampe ikut2 nilai hasil kerja dia, yang menurut aku sih.. ehm.. gimana ya.. hihi.. poko'e ga sesuai sama penilaian orang2 dah!
Tapi sekali lagi, penilaian itu sangat berpengaruh terhadap kenaikan gaji seseorang, jadi ga heran sih kalo dia memakai momen ini untuk berusaha agar paling tidak kenaikan gajiku tidak lebih dari dia.. hehehe.. *emang gw ga tau gaji loe berape? huh.. (padahal emang ga tau, cuman bisa ngira2 aja.. hehe..)*
Dan hari ini... minggu ini aku disibukkan untuk renewal satu account yang besar, benar-benar sibuk karena sang pembawa bisnis seseorang yang menyebalkan dan tidak mau melengkapi data yang seharusnya dia lengkapi tapi menuntut hasilnya keluar cepat.. jadi dengan sedikit terpontang-panting, akhirnya selesai juga renewal itu.. hasil kerjaku & atasanku saja.. orang itu bener2 ga ikutan... dan baru saja, si pembawa bisnis datang, dan berterima kasih pada si orang itu karena atas jasanya renewal selesai.. si orang itu menjawab "iya doong.. siapa dulu.." diikuti dengan sesumbar-sesumbar yang sudah menjadi kebiasaannya... sementara aku, yang mengerjakan semua itu duduk di meja depan dia mendengar semua itu! huh!
Dan itu ga terjadi hanya satu kali ini saja, sudah yang keberapa puluh kalinya, ketika seseorang memberi kredit tentang betapa bagusnya pekerjaannya - yang sebenarnya tidak pernah dikerjakannya, bahkan tau pun engga - dia selalu menerima pujain2 itu dengan bangganya, dengan diiringi nyanyian sesumbar tentang kehebatannya.. ajaib!
Kalo aku jadi dia, dapet sesuatu yang aku anggap ga patut aku terima ato ngerasa ada orang laen yang lebih berhak terima itu, ya paling ga aku berkomentar yang manis dan ga lupa kasih tau siapa sebenernya yang berhak nerima itu... ini sih.............. ampun dah..
Emang sih orangnya needy banget sama pengakuan orang, tapi mbok ya ga usah jor-joran gitu loh! Kayaknya belakangan ini sering banget deh.. ga boleh aja kalah sama orang yang jauh lebih muda (dan cantik! hahaha...)
Kalo udah begini, aku selalu diingatkan untuk sabar, untuk tidak membalas semua perbuatannya, biarin aja nanti juga akan ada yang balesin, ga perlu ngotorin tangan sendiri... iya sih.. Tuhan kan Maha Adil... fyuh fyuh.. sabar neng, sabaaaaar....
No comments:
Post a Comment