Wednesday, July 23, 2008

Anak konglomerat

Dulu suka mikir, seperti apakah kehidupan seorang anak konglomerat, yang duwitnya ga ada habis-habisnya itu???

Pertanyaan itu, beberapa, terjawab minggu ini.

Ini semua gara-gara sang pemilik perusahaan tempat aku bekerja yang kebetulan seorang konglomerat super kaya itu, memasukkan anaknya untuk 'belajar' cara berbisnis disini. Anak itu, laki-laki, masih sangat muda, baru lulus dengan predikat & nilai yang hebat dari sekolah bisnis terkemuka di amerika sana. Yang mengherankan, semuda itu tapi gaya bos-nya sangat kentara, walau bahasa indonesianya masih terbata-bata.. maklum seumur-umur kayaknya baru dia tinggal di indo. payah dah.. dateng2 udah mau jadi bos!

Tapi rupanya gaya bos nya itu (bukan bossy yang suka nyuruh2 loh) mungkin emang ajaran bapaknya. Pun, karena si anak ini emang pinter sekali, dia cepat sekali belajar, dan ide2nya bejibun. Hebat! Ketika iseng2 ditanya, ternyata dia ditempa si bapak dengan sangat keras dari kecil. Hampir tidak ada waktu untuk bermain di waktu kecil, dan tidak ada waktu untuk hang out waktu remaja. Alasan si bapak, supaya si anak ini memiliki fighting spirit.

Setiap hari harus membaca 3 surat kabar dengan 3 bahasa, harus habis semua halaman. Nanti di tes sama si bapak. Dia juga diajarkan cara bersikap, cara berbicara, dipilihkan dengan siapa boleh bergaul. dll dll. Untuk urusan sekolah, semuanya telah diatur, tidak ada kata tawar menawar. Harus sekolah disini, harus selesai dalam sekian tahun, dll. Lalu setelah lulus, harus bisa megang salah satu perusahaan si bapak. Sekarang dia training di tempat aku kerja. bulan depan dia ke perusahaan bapaknya yang lain. dan seterusnya sampai habis. Nanti dia akan dinilai oleh si bapak, dan akan ditentukan dia akan duduk di mana, apa pekerjaannya, dan apa kedudukannya. Si bapak konon ga mau anak ini sekonyong-konyong jadi direktur, sudah bukan masanya. jadi entry level dia adalah manager. Manager gitu loh.. secara kita susah payah & butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai kesitu...

Anyway... ternyata banyak tuntutan terhadap seorang anak konglomerat, walaupun tampak jelas dia tak pernah melarat, ga pernah kekurangan uang dll. Oh iya, dia bilang kalo si bapak sering berkata begini : "semua harta bapak, semua uang bapak, boleh kamu pake. Tapi ingat, itu punya bapak, bukan punya kamu! kalo kamu mau, kamu musti kerja."
huehehe.. kayaknya kita ga gitu2 amat deh pak konglo...

Hidupnya persis seperti dongeng2 pangeran di eropa sana... yang serba diatur.. ih, ribet ya..

Bosku berkata anak itu memang contoh yang baik. Umur semuda itu sudah bisa memandang pekerjaan secara general, seperti pola pikir seorang direktur. Tapi kita, sebagai orang yang bukan konglomerat ga bisa memperlakukan anak2 kita seperti si konglomerat itu memperlakukan anaknya. "Wong hidup kita udah susah, masa kita bikin idup anak kita tambah susah. yang bener aja..." gitu katanya. hehe.. bener juga ya.. dasar, ga bakat jadi konglomerat..

4 comments:

Me said...

waaah hebaaaat...tapi kasian ya hehe :D
Jadi inget anaknya politikus siapaa gitu (lupa), dari kecil udah di'bentuk' buat ngerti politik, jago bahasa asing, dll.
Duh, ntar anakku mau digimanain ya hehe...

Piw said...

wah mar entry level nya manager? anak bosnya iyus sih entry level nya MT hehe.

kalo mau sukses mesti gitu kali ya mar? tapi koq asa teu tega? apa ga ada bakat jadi sukses dengan cepat gitu? hihi

apop said...

iya kayaknya terlalu keras. tapi mungkin asal dianya seneng dan menikmati sih gak papa, heheh...

Rina Rinso said...

Aku pikir kalau jadi anak konglomerat itu hidupnya justru lebih banyak pilihan