Monday, February 06, 2006

Use to be smart

Iseng2 buka google, trus cari nama sendiri.. hehe.. ketauan banget ga ada kerjaan..
Dan ternyata oh ternyata, kutemukan ini.. abtrak tesisku jaman dulu.. hasil TA ku selama 2 semester itu.. oh oh oh.. terharu banget deh pas bacanya, ternyata aku pernah pinter ya?! hihi.. btw, LC50 teh apa ya? lupa.. Lethal Consentration 50% bukan ya, konsentrasi yang membunuh 50% dari komunitas tertentu.. iya meureun.. hehe.. dodol.. duh susah2 sekolah, ilmunya ga ada yang dipake sama sekali sekarang.. i miss you ecology.. i miss you science-things..
ternyata perpustakaan tempat kuliahku itu sekarang ada versi online nya ya? hebat oge!

Pengaruh ekstrak daun nimba (Azadirachta indica) terhadap pertumbuhan bakteri patogen udang windu (Penaeus monodon), Vibrio alginolyticus

The effects of the leaves extract of neem Azadirachta indica on the growth of windu shrimp’s pathogenic bacteria Vibrio alginolyticus

Perpustakaan Departemen Biologi

Keywords: nimba,Azadirachta indica,bakteri patogen, udang windu,Penaeus monodon, Vibrio alginolyticus

Call Number: S615.95 LES p

Pengaruh ekstrak daun nimba Azadirachta indica yang berasal dari Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang dan Kalijati, Kabupaten Subang telah dilakukan terhadap pertumbuhan bakteri Vibrio alginolyticus, bakteri patogen pada udang windu Penaeus monodon, serta toksisitasnya terhadap larva udang windu stadium post larva umur 16 hari (PL-16). Pada uji pendahuluan, ekstrak air dan ekstrak etanol daun nimba yang berasal dari Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang dan Kalijati, Kabupaten Subang telah diujikan dengan konsentrasi 0,0%; 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10% (b/v) terhadap pertumbuhan koloni bakteri V. alginolyticus. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun nimba lebih berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri dibandingkan dengan ekstrak air. Pada uji selanjutnya, ekstrak etanol daun nimba yang berasal dari Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang dan Kalijati, Kabupaten Subang dengan konsentrasi 0,0%; 0,5%; 1,5%; 2,0%; dan 2,5% diujikan terhadap bakteri V. alginolyticus. Hasil yang diperoleh bahwa ekstrak etanol daun nimba yang berasal dari Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang dapat menghambat pertumbuhan bakteri mulai konsentrasi 1,5% dengan luas hambatan rata-rata 23,04 mm2, sedangkan ekstrak etanol daun nimba yang berasal dari Kalijati, Kabupaten Subang menghasilkan luas hambatan rata-rata 16,89 mm2. Percobaan berikutnya, ekstrak etanol konsentrasi 0,0%; 0,7%; 0,1%; 0,3%; 0,6%; dan 1,2% diujikan toksisitasnya terhadap larva udang windu. Diperoleh hasil, ekstrak etanol daun nimba yang berasal dari Kalijati, Kabupaten Subang toksis terhadap larva udang windu dengan LC50 96 jam sebesar 0,06% dan pada daun yang berasal dari Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang didapat hasil LC50 96 jam sebesar 0,08%. Nilai LC50 yang diperoleh lebih kecil daripada konsentrasi ekstrak terkecil yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus, maka etanol daun nimba tidak dapat langsung digunakan untuk menanggulangi pertumbuhan bakteri di tambak udang.

Translation:

An experiment to investigate the effects of the leaves extract neem Azadirachta indica on the growth of windu shrimp’s pathogenic bacteria Vibrio alginolyticus and its toxicity against the windu shrimp (Penaeus monodon) at the 16th post-larvae stage have been conducted. On the preliminary test, both ethanol neem-leaves extract and water extract collected from Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang and Kalijati, Kabupaten Subang with concentrations 0.0%, 2.5%, 5%, 7.5% and 10% (w/v) were tested to determine their effects on the growth of V. alginolyticus. The results showed that the ethanol extract had more effect than the water extract to inhibits the growth of V. alginolyticus. The ethanol extracts from Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang and Kalijati, Kabupaten Subang with concentrations 0.0%, 0.5%, 1.0%, 1.5%, 2.0%. and 2.5% were tested on the growth of V. alginolyticus. The results showed that both ethanol extracts could inhibited the growth of V. alginolyticus at concentration 1.5% and at the higher concentration. The average inhibition zone of ethanol neem extract from Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang was 23,04 mm2, while the ethanol neem extract from was 16,89 mm2. Other experiment, ethanol neem extract of the concentration 0.0%, 0.07%, 0.1%, 0.3%, 0.6%, and 1.2% were tested to the windu shrimps at 16th post-larvae stage. The results showed that the LC50 96 hours of ethanol neem extract from Kalijati, Kabupaten Subang was 0.06%, and the 96 hours of ethanol neem extract from Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang was 0.08%. From this experiment it can be concluded that the neem leaves ethanol extract can not be use directly to inhibit the growth of V. alginolyticus in shrimp ponds.

No comments: