Saturday, December 31, 2005

New Year's Resolution

Kayaknya baru kemaren deh nulis ini.. eh udah setaun yang lalu ternyata.. ternyata waktu begitu cepat berlalu. kemaren masih single, sekarang udah punya buntut. kemaren masih dipanggil nama sekarang dipanggil mbak, bahkan ibu. udah tua geuningan yah?!

For 2006, my new year's resolution is have a new job with better benefits. mudah2an kesampaian ya.. hehe..

Selamat tahun baru...

Friday, December 30, 2005

Jakarta Hari Ini

Jakarta hari ini nyaman banget.
Diawali dengan mendung di pagi hari, yang bikin ga kegerahan.. trus jalan2 yang udah jauh lebih sepi dibanding hari2 kemaren. Bak musim lebaran, tol dalam kota lancar selancar-lancarnya. Berasa deh masuk tol. Biasa perjalanan dari rumah ke kantor 1 1/2 - 2 jam di jalanan yang macet, panas & stressfull, hari ini cuma 45 menit penuh kelancaran, ga ada klakson, ga ada truk, ga ada motor yang ngeselin, ga ada bis melintang & berenti mendadak.. duh pokoknya enak banget.. Ini semua karena udah banyak kantor yang libur taun baru dan liburan anak sekolah..
Coba bisa begini setiap hari, nyaman deh kita tinggal di Jakarta..

Thursday, December 29, 2005

Ilusi

Ilusi
Kartono Mohamad

Berkhayal adalah ciri manusia, dan khayalan ada yang dapat dicapai serta ada pula yang tetap tinggal khayalan. Khayalan yang disusun secara sistematik dan diikuti dengan program pragmatis untuk mencapainya, ia menjadi vision, cita-cita yang dapat diraih. Kalau tidak sistematik dan tidak pula dikejar melalui program yang nyata, ia akan tetap jadi khayalan.

Contohnya adalah slogan Indonesia Sehat di tahun 2010, karena tidak diikuti program yang sistematik untuk mencapainya, ia tetap tinggal khayalan. Lebih buruk lagi kalau khayalan itu tidak lagi dianggap sebagai khayalan, tetapi sudah dianggap sebagai kenyataan, maka ia jadi ilusi. Orang yang hidup dalam ilusi akan merasa bahwa khayalannya itu sudah menjadi kenyataan. Seperti Don Quixote dari La Mancha.

Karena sudah dianggap sebagai kenyataan, maka yang dilakukan pengkhayal adalah mempertahankan mati-matian khayalannya itu, atau ia tidak lagi merasa perlu berbuat untuk mencapainya. Si pengkhayal akan menjadi inert dan bahkan cenderung menolak kalau diingatkan bahwa semua itu hanya ilusi. Kalau khayalannya baik, mungkin ia akan merasa berbahagia. Namun, kalau ia berkhayal bahwa dunia sekitarnya itu jahat, ia akan berbuat destruktif karena mengira ia memerangi kejahatan.

Para teroris yang mengebom Bali juga merasa telah berjihad melawan kejahatan meskipun mereka yang mati tidak pernah mengancamnya. Persis seperti Don Quixote, yang merasa telah menjadi pahlawan karena memerangi kincir angin yang dilihatnya sebagai gergasi yang mengancam.

Baru tahap impian
Bangsa kita penuh dengan cita- cita (khayalan), antara lain ingin membangun bangsa yang maju, berdaya saing tinggi, berbudaya unggul, beriman, bertakwa, adil makmur berdasarkan Pancasila. Tidak banyak yang sadar bahwa hal itu baru di tahap impian atau khayalan. Masih perlu dikejar dengan program-program nyata untuk mencapainya.
Banyak pemimpin bangsa yang mengira bahwa kita sudah mencapai cita-cita itu, lalu hidup dalam ilusi. Tidak mau diingatkan bahwa semua itu baru sebatas khayalan. Maka, ketika di tahun 1986 dilaporkan ada AIDS di Indonesia, para pemimpin mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi karena kita adalah bangsa yang beragama dan ber- Pancasila. Akibatnya, ketika itu tidak ada upaya untuk melakukan pencegahan sejak awal. Buat apa mencegah, toh tidak mungkin kita terserang wabah HIV/AIDS? Ilusi itu kini telah buyar ditelan kenyataan.

Kita juga hidup dalam ilusi sebagai bangsa yang kaya raya sehingga para pejabat tanpa malu-malu mengeruk kekayaan negara untuk dirinya sendiri, dengan anggapan kekayaan negara ini tidak akan habis meski ia keruk sebanyak-banyaknya. Negara kita kan gemah ripah loh jinawi, subur kang sarwo tinandur. Lebih menyedihkan lagi karena mereka yang mengeruk kekayaan itu merasa telah berjasa terhadap negara ini sehingga merasa layak untuk mengambil imbal jasa untuk diri dan keluarganya. Seolah-olah tanpa dirinya bangsa dan negara ini sudah tidak ada lagi sejak dulu. Mereka berilusi bahwa mereka adalah pahlawan yang sudah susah payah berjuang untuk rakyat. Mereka itu adalah orang-orang yang sebenarnya sakit jiwa yang hidup dalam ilusi kegagahan dirinya, bak Don Quixote dari La Mancha.

Ilusi yang lain adalah bahwa bangsa kita bangsa yang beragama, beriman, dan bermoral yang terlihat dari banyaknya orang yang melakukan ritus agamanya. Dikatakan ilusi karena dalam kehidupan mereka sehari-hari agama itu nyaris tidak ada jejaknya. Perilaku sehari-hari kita tidak mencerminkan sebagai orang yang beragama. Untuk mengelabui diri bahwa kita benar-benar beragama, maka hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan moral agama tidak boleh tampak dari luar. Boleh dilakukan, tetapi secara diam-diam, seperti korupsi.
Dalam hal kepandaian melakukan korupsi, bangsa ini terkenal di dunia meskipun menyatakan diri sebagai bangsa yang bermoral dan penganut agama yang amanah. Korupsi bahkan dianggap sebagai hak dan dilakukan tanpa perasaan malu atau bersalah. Mereka yang korupsi merasa tindakannya tidak bertentangan dengan moral agama. Para pemimpin berilusi menjadi pemimpin yang amanah karena telah membagikan uang, sembako, dan pengobatan gratis kepada rakyat miskin. Mereka akan marah kalau dikatakan tidak memerhatikan rakyat. Soal busung lapar, wabah penyakit, dan kemiskinan, mereka anggap sebagai kesalahan rakyat. Bukan kesalahan pemimpin.

Bangsa yang bermoral
Pengertian moral pun kemudian dipersempit menjadi hal-hal yang berkaitan dengan seks, syahwat, dan sekitar organ kelamin. Karena itu, tontonan yang dianggap memancing berahi dianggap tak bermoral, sementara korupsi dan membohongi rakyat tak dianggap berkaitan dengan moral dan karena itu tetap dilakukan. Untuk mempertahankan mimpi sebagai bangsa yang bermoral, segala hal yang dapat mengusik keasyikan mimpi itu harus dilarang. Lokalisasi pelacuran dilarang karena itu mengganggu mimpi sebagai bangsa yang bermoral. Bahwa pelacuran tetap berlangsung, sebagian ditutupi dengan "nikah siri", tidak menjadi soal. Selama tak tampak dan tidak terdengar. Kita tetap mimpi sebagai bangsa yang bermoral.

Kita mungkin baru terjaga dari ilusi ketika menyadari bahwa kita bukan benar-benar bangsa yang besar. Kita adalah bangsa yang kerdil karena dalam banyak hal ternyata terpuruk berperingkat di bawah Vietnam yang baru pulih dari peperangan.

Kita mungkin juga baru akan bangun ketika sepertiga anak muda kita mati termakan HIV dan narkoba, seperti yang terjadi di beberapa negara Afrika. Para tokoh agama akan mengatakan bahwa kehancuran kita disebabkan kita kurang beriman dan beragama. Ucapan yang justru membantah anggapan sendiri bahwa kita adalah bangsa yang beragama.
Ketika itu kita baru menyadari bahwa selama ini anggapan bahwa kita bangsa yang besar, bermoral, dan beragama ternyata hanya ilusi belaka. Don Quixote pun kemudian mati dalam kemiskinan.

Kartono Mohamad Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)

Wednesday, December 28, 2005

Favourite toy


This cute colorful toy is my sunshine's favourite toy.
Sampe sekarang bener2 deh, kalo digendong pun kalo dia lagi pengen maen, dibawa tuh maenan yang satu ini. Kayaknya sayaaang banget digigit2, dijilat, dipegang2, dipukul2in, dilempar trus berguling lagi buat diambil sendiri.. seru bgt... hehehe..

Terima kasih buat tante2 yang udah ngasih maenan ini...

Tuesday, December 27, 2005

Tumben

Pagi ini dimulai dengan suatu ketumbenan, si bosku tumben2an menepati janjinya bawain kita2 makanan, ga tanggung2 dia bawa sekeranjang lupis yang uenaaak bgt! hehe... tengkiyu paak..

Monday, December 26, 2005

Susah Pup

Sejak dikasih makanan padet, my sunshine suka susah pup. kasian deh, jadinya ga bisa mimi juga, muntah terus, konon karena perutnya penuh, ga ada yang dikeluarin. ke dokter, ga dikasih obat, cuman disuruh makan PEPAYA! hehe..

Dapet juga artikel ini dari www.babytimes.co.nz, lumayan buat nambah2 pengetahuan ttg susah pup alias konstipasi. cuman disini prune mahal, ada yang murah & banyak & ampuh mengatasi sembelit : PEPAYA! hihi..

Infant Constipation Guide

How to prevent and relieve constipation in your baby

What is Constipation?
Constipation is a delay in the passage of stools leading to distress in the child. Stools or bowel motions are hard and dry, and may be large, or like small pellets. Bowel motions may be less frequent and difficult to pass which may cause some anal bleeding. The size and consistency of stools depend on how much water they hold. Constipation is related more to the consistency of the stools than to frequency of passing a bowel motion.

What are Normal Bowel Habits?

The regularity with which an infant passes stools and colour of stools vary as baby grows. Also, bowel action of every baby is different. The colour of stools varies from yellow or green/yellow to brownish-green/yellow or brown. It is normal to occasionally find white flecks or curds in the bowel motions.

Sometimes the first part of a stool may be hard and more difficult for baby to pass; if the remainder (or the following stool) is wet and soft, this is not constipation. As long as stools are soft and easily passed, and the infant is continuing to grow appropriately, there is generally no need for concern about colour, frequency or smell of the bowel motion.

Why Does Constipation Occur?

Constipation in infants is most often caused by lack of fluid. Insufficient food intake or general underfeeding are also common causes.

BREAST FED BABIES

Amongst breast fed babies, there is a wide variation in frequency of passing a stool. While one breast fed baby may pass a bowel motion after every feed another may pass a bowel motion once every 7-10 days. It is unusual for a baby who is breast fed on demand, to be constipated.

What to do if your breast fed baby is constipated:

A baby breast-fed on demand, is unlikely to need additional water. However, if constipation occurs, offer cooled boiled water between feeds. If the weather is hot, feed baby more often. Mum should also ensure she also has plenty to drink.

FORMULA FED BABIES

Babies fed formula do tend to have firmer stools. Breast fed babies who receive some formula feeds, can also have firmer stools. This can be of concern to parents especially when they first start introducing formula. Remember, firmer stools do not necessarily mean constipation. Usually all that is required is to ensure fluid intake is adequate.

Formulas are sometimes incorrectly blamed for causing constipation. The iron content of formula will not cause constipation, however, frequent changing of formula type and brands may contribute to constipation.

If your formula fed baby is constipated, first consider these two important factors:

1.Are you making the formula up to the correct dilution? Ensure you are adding the correct number of scoops of powder for the quantity of water. Always pour the water into the bottle first, and then add the powder. When measuring out the powder, don’t pack the powder in the scoop. Don’t tap the filled scoop in any way (e.g. against the tin or with a knife) before you level it. Never heap powder in scoops.

2.Is your baby is getting enough fluid?
Add up the total volume of formula your baby is drinking in 24 hours. Is it enough? Check this against the guideline given on the formula packaging, or ask a health professional who will calculate daily total fluid requirements according to your baby’s age and weight. Remember that babies need more fluid in hot weather.

What to do if your formula fed baby is constipated:

·If adequate fluid is being given and formula is being prepared correctly, yet constipation persists, offer small amounts (30-50ml) of cooled, boiled water between feeds.

·As a temporary measure, add 1 teaspoon of brown sugar to a feed. Or, mix ½ teaspoon of brown sugar with 50ml boiled water and offer between feeds.

·Babies over 3 months age may also be offered prune juice diluted with water. Give baby 1 teaspoon of prune juice mixed with 1 - 2 tablespoons cooled, boiled water once a day. Discontinue sugar/ water or prune juice once regular bowel habit has resumed.

·Do not add prune juice or kiwifruit juice to feeds for infants under 3 months of age, as your baby is too young to tolerate fruit juice.

To Make Prune Juice:
In a small saucepan, bring to the boil 1 cup water with 4 - 5 moist, stoneless prunes. Cover and simmer for about 10 minutes or until prunes are very soft. Rub through a clean, fine sieve. Discard pulp in sieve. Reheat prune juice to the boil, tip into a sterilised container, cover and refrigerate. Use within 2 days. Or cool then pour juice into a plastic ice ‘cube’ making bag and freeze.

WHEN BABIES START SOLIDS

When solids are introduced you may see a change in both the frequency and appearance of your baby’s stools. Often a particular food is incorrectly identified as the cause of constipation at this stage.

Taking the following steps may help:

·When first introducing solids, give food after the milk feed. This helps ensure baby receives enough fluid first
·Introduce solids gradually over time, offering only small quantities initially (1-2 teaspoons)
·Include fruit and vegetable purees. Try adding fruit puree to your baby’s usual cereal
·Ensure baby is receiving adequate fluid
·If baby is still constipated during this stage, try offering diluted juice such as apple (15ml or 1 tablespoon juice to 50ml water) between milk feeds. Do not give sweet drinks on a regular basis as they may damage baby’s developing teeth. And you do not want to encourage a preference for sweet drinks

TODDLERS (walking, 12 months +)

Constipation in toddlers and young children may be due to:

·An inadequate intake of fluid
·Filling up on large amounts of milk or excessive intake of sweet juice, which depresses appetite for foods containing fibre
·Insufficient dietary fibre due to dislike of cereals or fruits and vegetables
·Poor or picky eating habits
·Irregular mealtimes
·Embarrassment or fear of going to the toilet

To Help Prevent and Treat Constipation in Toddlers:
1. Ensure a good intake of fluid:
·At 12 months of age aim for a minimum 500-600ml of milk or formula a day, plus water as needed. For example, a one year-old weighing 10kg would need about 900-1000ml of fluid a day in total (i.e. including water or milk in ‘solid’ foods). Try to establish drinking water as a habit. If at first water is refused, persevere; continue to offer water regularly.
·The suggested fluid intake in millilitres per kg of body weight per day for children 1-3 years is 90-1000ml/kg/day.
·Unsweetened fruit juice is a suitable fluid but must be well diluted and preferably given at mealtimes to prevent damage to young teeth. Give diluted fruit juice from a cup in preference to a bottle.

2. Gradually increase the amount of fibre-containing foods in your child’s diet:
·Dietary fibre is found in plants. It helps to produce softer, bulkier bowel motions thus preventing constipation.
·The recommended daily intake (RDI) for adults is between 25 to 30 grams of dietary fibre. Young children need moderate amounts of fibre only.There are no RDI’s for children under 2 years but it is recommended that during the second six months of life, dietary fibre intake should gradually be increased to 5 grams per day.
·For children 2 years and over, daily fibre intake should ideally fall within a range calculated from child’s age plus 5 grams as a minimum, and age plus 10 grams as maximum. Thus a 3 year-old should have from 8 to 13 grams of dietary fibre a day.
·Too much fibre will fill up a small stomach, thus reduce appetite, total energy and nutrient intake.Excess fibre can also cause abdominal discomfort and flatulence, and also interfere with absorption of minerals such as iron, zinc and calcium.
·Increase fibre consumption by encouraging intake of more fruit and vegetables, and medium-fibre breakfast cereals such as Weet-bix®, wholemeal bread or high-fibre white bread.
·Avoid giving raw wheat bran (baking bran), oat bran or ‘adult’ wheat bran breakfast cereals that are very high-fibre (e.g. cereals with 25-34 grams of dietary fibre per 100 grams).
·It is important to ensure a toddler has plenty to drink as more fibre-rich foods are eaten, otherwise constipation can result. Water and milk are the most suitable fluids. Avoid giving milk just before meals.
·Toddlers have small stomachs and need to be offered regular meals and snacks. It is important to encourage a variety of foods

Ideas for Nutritious Fibre-Rich Snacks for Toddlers:
·Small sandwiches made with wholegrain, wholemeal or high-fibre white bread, filled with meat, egg or cheese. (Coarse, whole-grainy breads with seeds can cause choking so delay introducing until 3 years of age.)
·‘Mouse traps’ - wholemeal or high-fibre white bread topped with yeast extract and grated cheese, grilled or baked to melt.
·Small pieces of fresh or dried fruit, or canned fruit in natural juice.
·Add fresh fruit to yoghurt, custard or ice cream.
·Fruit ‘smoothie’ made with Karicare Toddler Milk (contains inulin, a dietary fibre).
·Small jacket potato with filling.
·Creamed corn on toast.
·Softened (lightly steamed) vegetable sticks with dips.
·Baked beans on toast.

Friday, December 16, 2005

Hahah

Waaah.. abis makan asinan betawi, enak, seger jadi melek tapi puedeeesss... hah hah hah... sampe ingusan gini..

Thursday, December 15, 2005

Pembohong

Kirain model lelaki yang jadi suami pembohong itu cuman sinetron doang.. kirain semua perempuan2 udah tau dia diboongin ato engga.. ternyata engga juga .. ternyata hari gini masih ada istri yang diboongin mentah2 sama suaminya, ditelen pula.. duh ...

Seseorang yang aku kenal hobi bgt maen bilyar bak seorang bujangan yang kos di jakarta tanpa tanggungan apa2, tiap hari pulang kantor dia ngepos disono ampe lewat tengah malem baru pulang.. dan dia ngakunya sama istrinya kalo dia banyak kerjaan banget.. dan istrinya percaya 100%! men! ga logis banget ya?! perusahaan apa yang mempekerjakan seseorang hingga larut malam setiap hari + saptu masuk + minggu kadang masuk pula..?! Lucunya si istri ini juga kerja. coba?! entah bodo entah ga mau percaya kalo suaminya tukang boong...

Si perempuan ini cerita sama aku kalo dia sedih suaminya pulang malem tiap hari karena banyak kerjaan, dia mengeluh sekaligus bangga bahwa si bos cuma percaya sama suaminya tersayang untuk mengerjakan yang susah2 dan memakan waktu banyak untuk menyelesaikannya... whew, what can i say to her? mosok aku ceritain kalo suaminya itu tukang dugem, suka berbangga hati kalo di telpon & di sms cewe, dan dengan bangga cerita berhasil deket bgt sama waiter bilyar itu? dan bahwa kerjaannya ga sebanyak & sepenting itu? karena konon ada yang pernah kasih tau dia, dan si perempuan ini menolak mentah2, dan keukeuh memegang teguh omongan suaminya tentang kerja rodi itu..

Kasian banget perempuan ini, punya suami yang ga bertanggung jawab banget, ga heran kalo anaknya bandel2 semua wong ga kenal bapaknya...

Duh moga2 kejadian ini ga dialamin sama orang2 yang dekat denganku..

Wednesday, December 07, 2005

Makan


Hari minggu kemaren merupakan hari yang bersejarah, karena untuk pertama kalinya my sunshine makan!! horee.. hehe.. tadinya mau nunggu 6 bulan, sesuai anjuran si who & aap.. tapi kata dokternya udah boleh kok karena dia sehat dan emang udah kepingin makan.. emang dia udah menunjukkan tanda2 yang kata litelatur udah siap makan itu.

Dibikinin bubur susu deh.. sekalian ngetes, sebenernya dia alergi susu sapi ato engga. Menurut litelatur, konon bayi yang pertama kali dikasih makan itu reaksinya beragam, tapi seringnya ga mau makan. Kalo dia ga mau makan, di stop dulu, tunggu sampe bbrp hari, baru coba lagi. begitu seterusnya.

Udah siap2 nih.. siap2 dia ga mau makan..
Ternyata.. oooh.. doyan bgt! sendoknya belum sampe mulut aja dia udah mangap. abis deh satu porsi perkenalan.. ckckckck.. duhduhduuuuuh.. pinter bgt siiiih... sampe terharu biru deh..

I love you my baby..

Tuesday, December 06, 2005

Working Mothers

In the United States today, more than half of mothers with young children work, compared to 30 percent in the 1970s. Working mothers are the rule rather than the exception. Women have been moving into the workforce not only for career satisfaction but because they and their families need the income. More than one-fourth of all children live in single-parent homes, with their mothers providing most of their support. About 80 percent of married working women have husbands who earn less than $30,000 a year. For the children in many of these families, the alternative to a working mother is poverty.

In some families, mothers continue to work because they have careers that they have spent years developing. Most employers in this country are not sympathetic to working mothers who wish to take time off to be with their young children. If these women stop working, even for a year or two, they may give up some of the advantages they have earned or risk losing certain career opportunities.

Effects of Working Mothers

Some people still think that a "good mother" is one who gives up work to stay home with her children. However, there is no scientific evidence that says children are harmed when their mothers work. A child's development is more influenced by the amount of stress in the family, how the family feels about the mother's working and the quality of child care. A child who is emotionally well adjusted, well loved, and well cared for will thrive regardless of whether the mother works outside the home.

A mother who successfully manages both an outside job and parenthood is an excellent role model for her child. Children of working mothers often grow to be independent, responsible and achievement-oriented adults. In most families with working mothers, each person plays a more active role in the household. The children tend to look after one another and help in other ways. The father helps with household chores and child rearing, as well as breadwinning. This brings him much closer to the children and often makes him more emotionally supportive of his wife's efforts than he otherwise might be. These positive outcomes are most likely when the parent feels valued and supported by family, friends and co-workers.

Working Mothers and Family Relationships

Family relationships may suffer if both parents want to work but only one has a job. Problems also can occur if there is competition or resentment because one parent is earning more money than the other. Such conflicts can strain the marriage, and may make the children feel threatened and insecure. With both parents working, the need for mutual support and communication is even more important.

Problems can arise if a woman does not want to work or if her husband does not want her to work. If a woman works because she needs the money, she may have to take a job that she does not like. In that case, she needs to be careful not to bring her frustration and unhappiness home, where it will spill over into family relationships. The message the children may receive in this situation is that work is unpleasant and damages, instead of builds, self-esteem.

Even when there are no problems; however, a two-career family has to deal with issues that do not come up in other families. Parents may feel so divided between family and career that they have little time for a social life or each other. Both parents should share household and child-care responsibilities so that one will not end up doing most of the work and feeling resentful. Parents will lose nine to 12 work days per year due to the need to tend to a sick child, to care for their child when child-care arrangements have broken down or to take their child to necessary appointments.

source: www.aap.org

Monday, December 05, 2005

Dispute

Beberapa hari ini bos ku yang lagi estrus itu sering bgt ngomel2, ngomel sama anak buahnya sendiri ato sama anak buah orang laen, pernah juga sama si big boss.. hihi.. dasar ga tau diri!

Yang bikin aku kesel, dalam omelannya seringkali tercetus kata "dispute". harus begini kalo ga nanti dispute. harus didiskusikan dulu nanti dispute. harus begitu, kalo begini dispute. dan seterusnya.. bosen ga sih dengernya, dispute melulu.. sekali lagi ngomong dispute aku diskualifikasi juga dia! sebel.. dismiss pak!

Friday, December 02, 2005

Istilah

Abis baca blog temen baek ku yang cerita kalo dia 'kasuat-suat'.. hihi.. bahasanya itu loh..
udah lama bgt kayaknya aku ga pake istilah itu, padahal susah bgt loh cari istilah sejenis yang tepat buat menggantikan kata "kasuat-suat" itu.. apa ya bahasa indonesia/betawi/gaulnya? susah tuh dicari padanannya..
aku ga pernah pake lagi, karna disini kalo aku ngomong gitu ga kan ada yang ngerti, pan sama aja boong.. hehe..

Ada lagi istilah laen yang udah diujung mulut, udah tinggal keluar aja & istilah yang paaaas bgt dan susah juga cari padanan katanya : "estrus" hehe.. ga ada yang ngerti disini kalo aku ngomong gitu. padahal pas bgt tuh buat menjelaskan perilaku bosku yang uring2an.. hihihi...

jadi kangen sama teman-temanku...

Thursday, December 01, 2005

Site AAP

Beberapa hari ini rajin bgt buka sitenya aap(american academy of pediatrics). abis info2nya itu loh, dari imunisasi sampe perkembangan bayi, dari autisme sampe flu burung.. mana dibikinnya komprehensif buat orang awam yang ga ngerti bahasa kedokteran model diriku ini..

Udah gitu ada brosur2 & leaflet yang dibikin buat anak2, bagus bgt. kan mereka jadi ngerti kenapa harus di vaksinasi, kenapa harus cuci tangan, kenapa harus makan yang sehat.. dll dll..

Trus lagi, site ini nyambung ke site nya departemen kesehatan amrik & who. jadi lebih banyak lagi info2 ttg kesehatan yang bisa kita dapetin.. puas bgt dah.

Kenapa depkes ga bikin model gitu juga ya? apa aku ga tau?

Wednesday, November 30, 2005

Aura Jelek

Dulu pernah kenal orang yang bawaannya bikin aku keseeel terus, padahal dia ga ngapa2in.. ga tau kenapa kehadirannya itu membuat aku sebel.. dan lucunya ada juga orang lain yang merasakan hal itu pada orang yang sama.. hihi.. mungkin orang itu punya aura jelek, ato tepatnya aura ngeselin. hehe.. ada ga sih sebenernya aura model gitu?

Eh, akhir2 ini aku ketemu lagi sama orang model begitu. Bedanya, kalo dulu sebenernya orangnya baek & pinter, jadi kalo aku kesel atas kehadirannya it must be karena aura ngeselin yang dia pancarkan.. hihi. keukeuh.. Kalo yang ini sih emang ternyata ngeselin (kalo kata temenku yang sebel bgt sama dia, orang ini ga punya attitude. nah lo). Kalo aku sih lebih suka menyebut dia sebagai orang yang ga mampu bayar pembantu. Jadi kalo bisa nyuruh2 orang gratisan, pasti dimanfaatkan sebaik2nya.. Misalnya, nebeng mobil temen, maka dia akan memper-supirkan si temen yang empunya mobil tadi itu.. heran, udah nebeng ga tau diri. Tapi trus relief juga, ngapain ribut sama orang model gini, udah jelas2an ga mampu punya supir, biarin aja lah.. hihi..

Sebelumnya, sempet juga tuh bawaannya mau ribuut aja sama orang ini, tapi trus seorang temenku yang temperamental itu tanya, orangnya kayak gimana sih sehari2nya.. (padahal dia udah napsu bgt, mukanya udah merah bgt liat tingkah si non ini) aku jelasin sedikit aja dia komen, "ooh stupid person ya? kalo gitu biarin aja, don't waste our precious energy. ga ngaruh juga ngomelin orang model begitu.."
iya juga sih.. hihihi...

Ternyata orangnya emang ngeselin ya, bukan karena bawaannya bikin aku kesel. Tapi aku denger suaranya aja (padahal dia ngomong sesuatu yang serius sama orang lain dengan bahasa yang sopan) tetep aja bikin aku kesel.. apalagi liat orangnya.. hihi.. sentimen bgt ya diriku.. ga boleh gitu dong neng..

Yah, akhirnya aku menghindar dari dia aja deh, mana tiap hari ketemu lagi.. kenapa aku yang merasa terganggu tapi aku kudu yang mengalah ya? mungkin ini yang namanya mengalah untuk menang.. hihi. gila bener, makin lama makin ngawur. kali karena ujan gede diluar sana. udah pake kemeja tangan panjang ga digulung, pake blazer tebel, pake kaos kaki tetep aja kedinginan.. heran..

Tuesday, November 29, 2005

Indescribable Feeling

Dua hari yang lalu my sunshine tidur malemnya gelisah terus. dikit2 nangis, dikit2 kebangun, ga tau kenapa. Akhirnya aku gendong juga, langsung nemplok deh, trus aku bisikin macem2 cerita di telinga mungilnya yang lucu itu.. bobo deh.. setiap bangun dan liat mukaku yang cuman berjarak 5 senti ke mukanya, dan merasa kalo dia dipeluk aku, dia pasti senyum, trus bobo lagi.. begitu terus sampe satu jam, baru bener2 pules. baru bisa bobo di box nya sampe pagi...

tadi malem juga begitu...

duh.. susah bgt sih mendeskripsikan perasaan yang aku alamin. gimanaaa gitu...
kayaknya my sunshine merasa aman & nyaman bgt dipeluk aku, sampe2 dia maunya bobo kalo dipeluk aku dulu....

pantesan kata orang ada bayi itu menambah kebahagiaan ya.. tiap hari ada aja yang bikin kita bahagia..

terima kasih sayang..

Misunderstanding

My big boss is an Indian, and so he often speaks english rather than bahasa.. and for my self, it would be better to hear/listen to him speak in english; since his bahasa is so limited in vocabulary... and there is a funny misundersanding.. and this is real story

The big boss called the office boy come to his room, he handed the ob a key and said, "give me two copies ya.."
the ob took the key, and asked, "two coffee sir?
the big boss answer, "ya ya, two copies ya.. cepat ya.."
then, 5 minutes later the ob came back with 2 cups of coffee...
Boss:"hei, siapa suruh buat saya kopi dua-dua ya?"
OB:"mister kan minta 2 kopi tadi"
kikikik....

one more...

A staff get a memo from the boss "Come to see me"
the staff go to the boss' room, knock the door, open the door and look inside the boss'room, close the door and leave back to his table.
then he heard his phone rung.. oh the boss called, "hei, kenapa ya kamu buka pintu kamar saya terus tutup lagi? you have received my memo right? you have come to see me."
the staff answer, "iya pak, kan saya tadi ke kamar bapak. saya kan sudah lihat bapak tadi.."
kikikikik....

Friday, November 25, 2005

Cape

Cape bgt.. abis latihan evakuasi kebakaran, turun pake tangga darurat deh, lumayan 10 lantai ke bawah.. pegeeeel.. di bawah di sediain minum sama coklat wafer sama building management, eh sama ucapan terima kasih telah berpartisipasi.. hihihi..

perasaan dulu coklatnya coklat impor yang isinya macem2 itu deh.. trus taun kemaren konsumsinya kue2 basah jajan pasar yang pake tampah itu.. trus 6 bulan yang lalu aku ga ikutan karena lagi hamil (asiik..hehe..).. sekarang coklat wafer..
makin turun aja konsumsinya.. hihi..

Thursday, November 24, 2005

Sayang

Anakku sayang,
maafin mama ya udah melahirkan kamu di dunia yang edan ini, yang penuh prasangka buruk & kebencian...

Wednesday, November 23, 2005

Sterilize bottles for baby?

My daughter is four months old. How old does she have to be before I can stop boiling her bottles to sterilize them?

begitulah yang aku baca di salah satu rubrik konsultasi.. wah cocok bgt dong sama aku.. 

dan kemudian Richard Steele MD menjawab bgini..:



The short answer to your question is you can stop now. It is not necessary to sterilize bottles, nipples, or formula.

WAAH! GA PERLU DI STERILIN!!!!!



To understand recommendations on whether to sterilize or not, it is important to realize the history of why sterilization was necessary in the past. In the 17th and 18th century there was a very high mortality rate for infants fed cow's milk. When pasteurization became available, technology allowed for sterile condensed milk to be used for infant feeding. However, during this time, the public water supplies remained largely unmonitored and formula was usually made in batches and left unrefrigerated, Thus, bacterial contamination tended to be a problem. Therefore, it became commonplace to sterilize the water, bottles and nipples. However, by the 1950s, city water supplies became much better monitored and free of bacterial contamination.

Studies were done back in the 1950s, which showed that babies could be safely fed formula made with clean (not sterile) bottles/nipples and tap water. However, by then, sterilization was so commonplace that it was difficult for doctors to stop recommending the practice to their patients, and it was also difficult for grandmothers to stop recommending it to their daughters.

In summary, formula prepared with city-treated tap water in the U.S. is as safe as sterilized formula. United States water from wells, cisterns or other sources should probably be sterilized by boiling for at least 10 minutes, plus one additional minute for every 1,000 feet of your city's elevation.


..... sebel ternyata cuman berlaku di amrik ya? di indo mah ga bisa deh, wong aer pam aja kadang butek gitu kok.. huh..
hihihi..

Monday, November 21, 2005

Flu

Never thought flu could be such a big issue (disregard the avian flu in the air these days).

Last week end happened to be the flu week end in my home, since my hubb just recovered from flu, then i got flu, followed by my sunshine's nany.. so then, almost all people my sunshine looking at using a mask covering nose and mouth..

and then, all of the people in my home should be take a vitamin c every morning to prevent from the flu.. actually to prevent my sunshine from flu...

heboh heboh.. hehehe...

Sunday, November 20, 2005

FREEZING TIPS

FREEZING TIPS
Adapted from an article by Leslie Neilson, San Francisco Chronicle


Proper wrapping is one key to freezing food successfully.
Here are some helpful tips on freezing and defrosting foods:

Use airtight rigid containers, plastic freezer bags or freezer wraps,
such as heavy-duty foil or freezer paper. Remember to ``burp'' all
lids and tightly seal, removing all air from bags.

The colder the food is to start, the faster it will freeze and the
better it will maintain its original quality.

Follow the ``first in, first out'' policy. Use a permanent marker to
write the date on the food when you freeze it. Place the new food
under food already in the freezer and use the older foods first.

PREPARED FOODS

Lasagna, casseroles, soups and stews can be easily frozen and stored
for several weeks to months in airtight containers. Remove the food
from the oven or stove and allow it to cool completely.

Casseroles: If the food is in a casserole dish or if the amount is
small, allow it to cool at room temperature for 30 to 45 minutes
before freezing. Otherwise, cool the food in the refrigerator.

Soups and stews: Ideally, freeze soup bases (the soup before the
addition of all the liquid) rather than finished soups. Chill the
soup base or finished soup in small portions in airtight containers
for up to six months.

Finished cream soups, chowders or bisques cannot be frozen, but the
bases of these soups, before milk or cream is added, can be frozen.
Add milk or cream when reheating the soup. (Reheat gently over low
heat to avoid curdling.)

Soups with a potato base often become grainy after defrosting. For
best results, make the soup base and add the potato puree when
reheating the soup.

Soups with beans, such as pinto or navy, freeze well for three to six
months.

For best results, freeze the meat and vegetables from stews
separately in airtight containers. Combine them when reheating,
adding liquid as needed.

Cool soups and stews quickly by transferring them to tall-sided
containers and placing the containers into an ice bath in the sink.

Once cooked foods are cool, transfer soups and stews to a rigid
airtight container and freeze; place plastic or freezer wrap onto
casserole or lasagna, followed by heavy-duty foil. (This prevents
foil from sticking to food when it's defrosted.

Leftover rice freezes well in an airtight container for up to one
year. Frozen rice may be reheated without defrosting.

Baked potatoes freeze well. Once cool, wrap tightly in plastic wrap
and heavy-duty foil. Fried potatoes and potato gratins may be frozen
for up to three months.

Allow one to three days to completely defrost frozen foods in the
refrigerator. To refresh defrosted prepared foods, add fresh herbs,
grated cheese or bread crumbs to a dish before reheating it.

UNPREPARED FOODS

Unprepared foods that may be frozen include:

Poultry: Remove chicken from its market wrapping. Rinse the bird and
dry it well. Truss the chicken, if desired. Double-wrap the bird with
plastic wrap, then heavy-duty foil or freezer bag. Freeze for three
to six months.

Meat: Remove meat from its market wrapping. Pat dry with a paper
towel. Wrap meat in airtight freezer wrap and/or freezer bags in
recipe-size portions to allow for even-freezing. Wrap each piece
individually to prevent pieces from sticking to one another.

Seafood: Whole, cleaned and dressed fish may be frozen in a freezer
bag with enough water to completely surround the fish. Carefully
remove all the air from the bag, seal tightly and freeze. Shellfish
should be placed in an airtight freezer bag before freezing.

Fruits and vegetables: Most fruit turns mushy in the freezer;
however, blueberries, raspberries and cranberries freeze well. Spread
berries in one layer on a baking sheet and freeze for 15 to 30
minutes. Transfer to an airtight freezer bag and return to the
freezer.

Vegetables should be perfectly ripe for optimum freezing. Blanch
vegetables prior to freezing to set their color and retain their
texture.

There are two methods for blanching vegetables:

Steam blanching: Trim the vegetables, removing any excess leaves or
unwanted pieces. Use a bamboo steamer over a pot of boiling water or
a steaming basket and pot. Blanch vegetables and plunge immediately
into an ice bath. Once cool, remove vegetables and spread onto paper
towels to dry.

Water blanching: Prepare the vegetables as described above. Boil a
gallon of unsalted water for every pound of vegetables. Immerse the
vegetables in the water using a mesh basket or blanching basket.
Plunge vegetables into an ice bath to cool. Remove vegetables and
spread onto paper towels to dry.

Portion the vegetables into airtight plastic freezer bags, remove all
air and freeze.

Dairy: Semi-firm to firm cheeses generally freeze well (cheddar,
Swiss, provolone, mozzarella, Parmesan). Cut the cheese into small
portions and wrap it very tightly before placing it in the freezer.

Unsalted butter may be frozen for nine to 12 months; margarine for
five months.

Milk, cream and eggs do not freeze well.

Fresh herbs: There is some debate as to whether herbs should be
blanched before freezing. If blanching, use hearty herbs that are
still on the stalk for best results.

Wash delicate herbs such as basil, dill, chives and tarragon. Pat
them dry on paper towels and freeze in small portions in airtight
freezer bags.

Frozen herbs will darken and become limp when thawed, so add them
directly to food you are cooking.

Thaw all unprepared foods in the refrigerator. If necessary, run
frozen food under cold water or use a microwave oven.

Cold water: Keep the frozen food wrapped and place it either in the
sink or in a deep container. Allow cold water to run over the product
until thawed. Defrosting time will vary.

Microwave oven: Do not defrost any foil-wrapped food in the
microwave. For foods wrapped in plastic wrap, follow microwave
manufacturer's instructions for defrosting.

Thursday, October 27, 2005

Baru Kemaren

Rasanya baru kemaren aku ngedumel soal ini.. eeh kemaren denger lagi tuh 'celotehan' si ali cleaning service.."thr nya mana?" gombal! ga kapok2 ya orang itu.. semakin dia begitu semakin orang ga mau kasih.. huh.. ngaco aja..
dan berarti ini udah setaun berlalu sejak bulan puasa taun lalu.. hehe.. ga berasa ya...

duuuuh.. cape surapeeeee.... gile deh, dari senen udah digeber gini, akselerasi super cepet.. mana lagi puasa.. ga heran kalo timbangan bergerak turun.. bagus sih cuman capenya ini..

ok deh.. back to work.. yeeek..

Monday, October 24, 2005

Cape

Baru jam 12 siang, tapi feel so exhausted.. dari jam 1/2 9 lewat sibuk banget melayani permintaan si big boss & bos kecil (sebenernya ga kecil, gede bgt malah.. tapi karena bukan big boss jadi dipanggil bos kecil.. garing bgt ya?).. belum lagi si bocah bos ku itu.. pontang-panting, belum lagi angkut2 file banyak ke tempat fotokopi.. waaah.. menguras energi sekali deh.. ya beginilah kalo dah deket2 desember..

Pengen cepet2 libur deh...

Thursday, October 20, 2005

Today

Today is a busy day, since all the people in this deptartment have to make the killer thing known as statistics.. the most important things to run this office-said my boss.. blah..

back to my work now ...

Wednesday, October 19, 2005

Cara Memilih Ayam

Cara Memilih Ayam
Sumber: SHE CPI (Safety, Health & Enviromental)& dunia ibu

Memilih ayam segar
· Ayam segar biasa (segera dimasak, hanya tahan 4-6 jam setelahdipotong)
· Ayam segar dingin (tahan 24 jam, dimasukkan dalam chiller/lemari es)
· Ayam segar beku, tahan untuk beberapa hari jika disimpan dalam kondisi yang tepat (24 C dibawah nol).

Dalam memilih daging ayam segar biasa , agar diperhatikan :
· Warna daging : putih kekuningan
· Warna lemak : putih kekuningan dan merata dibawah kulit.
· Bau : segar & tidak berbau asing/abnormal
· Kekenyalan : harus elastis (bila ditekan jari, akan kembali seperti semula)
· Tidak ada tanda-tanda memar, atau tanda lain yang mencurigakan.

Karkas Ayam
Ayam hidup yang telah dipotong, dibului, dan telah dihilangkan jeroan, kepala, dan kakinya, sehingga tinggallah sepotong daging ayam utuh satu tubuh.

Ciri-ciri karkas ayam yang baik (keadaan tubuh, perlemakan, keadaan kulit/tulangnya) :

1. Bentuk karkas padat (kompak), paha, betis, sayap, dan dada berdaging tebal. Besar daging pada dada dapat diketahui dengan cara mengukur panjang tulang dada. 50% dari daging ayam terdapat pada tulang dada.

2. Perlemakan, menyebar rata di bawah kulit yang menutupi seluruh bagiankarkas.

3. Kulit harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau banyak goresan. Warna kulit putih agak kekuningan. Kulit benar-benar bebas dari bulu-bulu jarum (mikroba bersarang di dalam bulu-bulu itu). Kulit ayam memar, berwarna kebiru-biruan (akibat benturan, pembuluh darah halus pecah, terjadi pembekuan darah di bawah kulit), dengan adanya memar maka daya tahan karkas terhadap serangan mikroba menurun, sehingga daging ayam cepat/mudah membusuk.

4. Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah.

Mengenali kerusakan daging ayam
1. Perubahan pada bagian tertentu dari karkas ayam (lengket pada bagian bawah sayap, pada pertautan antara kaki dan tubuh, serta bagian atas ekor).

2. Terbentuk warna gelap pada bagian ujung sayap.

Daging ayam (kaya protein), Tanda-tanda kerusakan bahan makanan berprotein tinggi

1. Bau busuk khas protein
2. Kerusakan struktur jaringan (lembek, bahan menjadi berair).
3. Warna abnormal (Daging unggas warna merah, putih kekuningan, abu sampai merah suram).

Hormat + Puasa

Tadi di mobil dengerin radio ada iklan yang menarik banget.. ceritanya ada anak kecil ngeledekin adiknya yang ga puasa, trus mamanya bilang gini, "Kakak, orang yang puasa juga harus menghormati orang yang tidak puasa.."

wah.. jadi tersentuh..

Biasanya kan dengernya, "hormatilah orang yang berpuasa" seakan-akan puasa tu ngapain gitu sampe orang2 yang ga puasa (karena emang ga diwajibkan untuk itu) kudu sibuk2 menghormati yang berpuasa.. trus orang yang berpuasa tadi gimana balesannya sama yang ga puasa? yang biasanya aku liat sih selama ini seringnya ngedumel.. padahal kan ga boleh gitu.. ya sama-sama lah, kalo mau dihormati, ya hormati orang lain juga dong.. Lagian kalo kita emang niat puasa, mau ada makanan seenak apapun di depan mata, ada orang makan yang kayaknya seenak apapun juga ga bakalan kepengen.. maksudnya kepengen sih ada, tapi ga sampe jadi ngedumel ato sejenisnya.. kan menahan nafsu, kalo nafsu makan ditahan tapi nafsu karena kudu menahan nafsu makan ga ditahan ya sama aja boong. lagian bukannya kalo makin banyak godaannya, maka pahalanya makin banyak?

Kadang aku suka mikir, puasa di bukan bulan ramadhan itu lebih berat dari puasa di bulan ramadhan, wong ga ada kewajiban dari orang2 (yang biasa puasa di bulan ramadhan) untuk menghormati orang yang puasa bukan di bulan ramadhan...

Tuesday, October 18, 2005

Bedebum

Lagi tenang2 kerja, tiba2 ada bunyi bedebum trus gedung bergetar... wah wah.. ada apakah gerangan? langsung semua tergopoh2 ke jendela, yang keliatan asep putih.. tenryata ada mobil kijang meledak mesinnya di jalur cepet hehehe... orang2 dah parno bom nih.. tapi aku sih yakin bukan bom, goncangannya beda, terlalu enteng dibanding bom marriot & kedubes aussie kemaren itu..
thanks god bukan bom (lagi)...

Sunday, October 16, 2005

Serakah

Kemaren2 ini banyak kejadian yang bikin aku miris melihat keserakahan orang-orang.. baek serakah untuk sesuatu yang legal maupun yang ilegal.. yang deket dan yang jauh..

Yang 'jauh' itu liat bagemana bapak2 rt di banyak tempat ngompasin duit 100 rebu jatah orang miskin itu.. katanya disuruh orang kelurahan pula.. duh duh..dasar, korupsi membabi buta ginih.. kayaknya hari gini kalo ga korup ga trendy ya? hehe.. ini mah kejadian biasa banget.... udah ketebak.. kalo dibikin jadi film orang ga akan mau nonton, abis endingnya udah ketauan.. hehe..

Yang 'deket', ada macem gitu juga.. ada orang yang berani korup dikit2, ya barang 100-200 rebu lah... ga ketauan dong, wong ga signifikan kok.. eeh.. sekarang udah berani dengan nominal lebih besar..mulai ketauan deh, karna kebutuhan tambah banyak? ah semua orang juga gitu, tapi kan ga mesti korupsi.. kalo menurutku karena serakah aja.. biasa enak dapet dikit2 pengen nambah banyakan... padahal, seperti dalam buku2 cerita detektif, kalo orang udah mulai 'serakah' biasanya dia mulai lengah dan ga sedetil dulu lagi.. makanya ketauan.. makanya jangan serakah! hehe.. makanya lagi, banyak2 baca buku.. hihi..

Ada lagi, biasa naek mobil isi 7 orang, karena ada satu-dua hal, maka pada satu hari ini diisi 9 orang, ga ada yang komplen walo kudu berhimpit2an.. namanya juga sama temen.. saling tolong menolong lah.. Eh, besok2nya, entah karena "saling tolong-menolong" tadi ato juga karena sebab laen, hal yang sama terulang, kudu dempet2an lagi.. ampun deh.. kalo menurutku ini udah satu bentuk keserakahan juga.. dulu2 bisa kok nolak orang kalo dirasa dah penuh aka full capacity, bukan sengaja dibikin over capacity! yang ini bikin orang2 mulai gerah, dan mulai ada yang bilang kalo besok2 ga bakalan pake jasa itu lagi, wong bayarnya sama tapi kok ya musti dempet2an.. dah terbukti tuh tadi... dari maksudnya nambah keuntungan tanpa kudu nambahin modal, sekarang malah jadi kekurangan pendapatan deh... ya gitu deh kalo serakah ya, walo serakahnya ga banyak2 dan buat hal yang sepele aja sebenernya..

Kejadian2 itu mengingatkan aku supaya engga serakah! hehe.. dasarnya orang kan ada aja napsu rakusnya.. inget ya neng, jangan serakah.. untuk apapun..

Friday, October 14, 2005

Males & Kepengen

Hari ini males banget sih, bener2 ga mood kerja.. mana ngantuk, untung udah jumat.. huh..
Daripada kerja mendingan browsing.. hihi.. tepatnya : kerja diselingin browsing.. kerjanya 5 menit, browsingnya 15 menit.. hehehe..

Lagi browsing2 nemu banyak blog ibu2 muda yang hobi banget masak & bikin kue, isinya bagus2, ada resepnya,ada ceritanya dan tak lupa fotonya.. duh jadi pengen.. dari dulu pengen banget kerja di rumah sambil maen2 sama anak, trus tiap hari bikin kue macem2.. waaah.. asik banget ya..

Pengen kerja untuk sesuatu yang kita suka, misalnya kayak ibu2 hebat itu, doyannya bikin kue, ya jadilah dapet duit dari bikin cooking class, dari pesenan kue.. jadi ngerjain yang kita suka tapi dibayar.. hehe.. itu mah bener2 kenikmatan dunia! Pernah juga sih, jaman2nya kuliah dulu nerima pesenan kue, asik sih, seneng banget..

Sekarang? weh, udah lama banget oven di rumah nganggur karena hamil, dan sekarang karena ga ada waktu buat bikin2 kue.. soalnya kalo udah sampe rumah bawaannya maen2 sama my sunshine, abis itu bobo.. kalo wik en ya maen seharian, soalnya sayang kalo melewatkan waktu begitu aja..

So?

Thursday, October 13, 2005

Mother-daughter


Dari dulu sering ngiri kalo liat temen perempuan yang deket banget sama ibunya, yang bisa share apa aja, bisa cerita apa aja tanpa takut di omelin ato dikuliahin, yang selain jadi tempat bertanya (ibu kan selalu jadi tempat bertanya yang pertama kali tentang apa pun kan?), yang bisa kayak kakak-adek, yang bisa kayak sohib..

Makanya seneng banget waktu ada gilmore girls di tv.. asik aja kayaknya hubungan antara ibu-anak macem gitu, bisa seru2an tapi ga menghilangkan ke-ibuan si lorelai, dan walo suka ngaco2 tapi rory tetep respek sama mamanya...

Pengen banget bisa kayak gitu...

Wednesday, October 12, 2005

Bazar

Kemaren di jaktv ada review tentang bazar makanan di jl. sudirman selama bulan puasa.. cuman karena nontonnya telat, jadi ga tau di sebelah mananya.. kayaknya asik deh, banyak banget yang jualan.. mulai dari macem2 kolak, jajanan pasar, lemang, macem2 makanan betawi, sampe makanan padang ala sederhana... mmm.. slurp..

tapi disebelah mananya yah? hehe.. dodol.. abis yang keliatan cuman rame-nya aja, ga keliatan ada gedung apa kek dibaliknya buat clue gituh.. clue nya cuman satu : "susah parkir.." kata salah satu pengunjungnya...

Tuesday, October 11, 2005

Ibu-Ibu

Being ibu-ibu itu ternyata susah ya...
Setelah biasanya juga susah.. sekarang harga2 makin ajaib makin susah dah kite ibu2.. heran kapan ga susahnya? hihi...

Kemaren2 beli daging masih 40 rebuan sekilo.. sekarang ganti tag jadi 65 rebu! buset dah, gara2 bbm naek + puasa tuh.. lucu banget, semua ibu2 yang antri nimbang daging ga ada yang mengeluh, cuman komentar gini, "ini daging buat rasa-rasa aja.." karena semuanya beli cuman sedikit2.. hihihi...

Sekarang, saat pemakaian gas banyak, dan bahkan lagi banyak2nya karena kan kudu masak buat sahur juga, belum lagi mo bikin kue lebaran, eeeh.. ujug2 naek ga jelas.. ga jelas karena emang ga ada pengumuman resmi naek, cuman karena kurang supply aja.. lha, kenapa juga bisa kurang supply ya? heran.. apa ga belajar dari pengalaman sebelumnya? tok tok tok.. halo.. bapak2 yang kerjanya ngatur stok gas?! yuhuu...

Ternyata jadi ibu-ibu itu susah ya.. baru berasa deh betapa susahnya ibu2 kita dulu... hebatnya ibu jarang sekali kedengeran mengeluh tentang susahnya pas-pasin pemasukan sama pengeluaran..!! liat aja ibu2 yang antri daging itu,semuanya riang gembira, malah bertuker pikiran masaknya begini aja-begitu aja buat ngakalin harga daging yang ga keruan.. dan nanti bakal makin ga keruan karna mau lebaran.. emang iya sih, ga ada gunanya mengeluh & stres.. mendingan berpikir gimana cara menyiasati idup supaya semuanya baek2 aja...

Hebat ya ibu-ibu?!

Kapan ya negara ini makmur, biar ibu-ibu ga usah pusing lagi mikirin masak daging?

Paling Sebel...

Paling sebel kalo pagi-pagi udah dibikin bete... apalagi kalo sebenernya kita ga salah2 amat-according to my self, ato sebenernya kesalahannya itu bisa ditolelir -again, according to my self..

Mungkin aku kudu mengurangi toleransiku pada kesalahan2 kecil orang laen ya, biar ga sering ngerasa sebel gini..

eits.. puasa.. sabaaar.. sabar.. hehehe...
mendingan stel lagu2 bahagia sambil browsing dah.. hihi..

Monday, October 10, 2005

Non Believer

Idup di negara penuh kepura-puraan, penuh kemunafikan & penuh korupsi ini bikin aku yang innocent ini (cuih! hihi..) berubah jadi orang yang curigaan, yang ga percayaan sama orang ato instansi ato lembaga ato apapun..

am i doing wrong?

Great Week End

Last week end was the greatest week end that ever happened to me.. i spent the whole week end with my hubb & sunshine.. we laughed, we chatted, we danced, we sang lots of songs together... family gathering sekali ya? hehe..

Never bored to see her cute little face, her cute smile, hear her cute laugh, and so happy to know that my sunshine feel really happy as well knowing her ma & pa stay around her all day long..

Cant wait for the next week end, for another happily family gathering..

Sunday, October 09, 2005

Respek

Orang itu dinilai dari kejujurannya, dari perilakunya.. terutama sih kejujurannya ya...
Walo orang itu se-menyebalkan apapun, kalo dia jujur kita masih respek sama dia...

Gimana kalo orangnya emang dari dulu kita nilai ga mutu, eeeh ujung2nya ga jujur pula? Gimana pula kalo orang yang nyebelin, yang ga bisa nempatin dirinya, yang agak2 ga tau diri.. eeeh ga jujur pula? hihi.. susyah dah..

Gitu deh orang kalo udah kenal easy money.. ga takut ya makan duwit begituan?! Untungnya aku ga usah berurusan sama orang2 itu.. tapi denger dari orang yang berurusan sama mereka bikin gemes.. gemes karena cara yang dipake nya itu ga canggih alias gampang kebongkar.. yah, namanya juga orang ga mutu, even for something illegal they couldnt do it right.. hehe..

Sinetron ajaib

Akhirnya ada juga yang ngomentarin sinetron2 ajaib yang ngakunya sinetron religi padahal sinetron mistik yang lagi trend di tv itu...

Ternyata ulama2 juga jengah liatnya, katanya kok ga ada religi2nya? katanya islami kok ga ada unsur islamnya? kok baru tau..?! hihi...

Trus seniman2 yang juga suka bikin sinetron religi (kemaren sih yang ngomong dedy mizwar sama rano karno) buka suara juga, intinya ga setuju lah sama sinetron model gitu.. yang selalu bilang diangkat dari kisah nyata, tapi ga jelas kisah nyata dimana, kapan terjadinya,gimana kejadiannya, dan ga pernah ada riset apakah beneran kisah nyata ato bukan... hmm.. perasaan sinetron2 mah ga pernah ada risetnya deh.. hehe..

Trus lagi, katanya ulama2 yang disuruh kasih komentar di akhir sinetron itu sebenernya ga pernah nonton tu sinetron, mereka cuman dikasih sinopsisnya aja, trus ngasih komentar.. mbok ya sebelum kasih komentar nonton dulu gitu loh pak, mas, a... biar tau sebenernya kayak gimana.. kali kalo di sinopsisnya mah bagus, namanya juga sinopsis, cuman inti ceritanya doang, laa.. detilnya itu loh, visualisasinya kan suka ngaco..

Perasaan dari jaman mulai tren sinetron ramadhan juga udah ketauan ngaconya, wong ceritanya sama aja, penuh kebencian & kekerasan, ceritanya ga jelas, cuman pake adegan shalat, adegan pake baju muslim.. gitu doang, tapi tetep aja cerita bombastis tentang perkosaan, tentang perselingkuhan, tentang rebutan harta.. yah sama aja sih sebenernya...

Thanks God dari jaman dulu ga doyan nonton sinetron.. hehehe... ntar anak-cucu kita kalo keadaan tv & sinetron masih kayak gini mendingan langganan tv kabel aja ya, kayaknya lebih aman nonton nikelodeon aja seharian daripada nonton sinetron2 yang katanya religi tapi nyatanya cuman hantu2an, belum lagi obral banget kata makian... kayaknya kalo beneran pake grade umur, sinetron2 model gitu mustinya tayang lewat jam 10 malem, khusus dewasa, soalnya kalo sore2 nanti anak kecil nonton tiba2 bisa ngomong "brengsek" dkk.. pake adegan nampar pula.. oh iya, sinetron2 model gitu ga pernah menampilkan penghargaan sama perempuan, pasti ada adegan istri ditampar suami.. ckckck.. ga jaman banget..

Fail To Be A Woman

Watched Oprah with Kate Winslet as her guest..
Kate said that she was very stress and felt that she failed to be a woman, just because she couldn't labor vaginally, i.e need cesarean surgery, after 36 hours process of labor.

Of course Oprah cried: why did you feel that you have failed?

Watched Dorce Show with Dr. Utami Rusli as her/his guest, the topic was breast milk. Dorce said that every mother have to give her child her breastmilk, if the mother couldn't give her child breastmilk then the mother categorized as unresponsible mother. How dare she (or he?) said that! Thankfully there was a good Doctor as guest, that could explain that not every mother could give her child her breast milk, even if she wants to, and not because she's not a responsible mother. Breast feeding is a complex thing.

Frankly, i'm still upset with Dorce's statement about it. But then, yeeh.. why should i? Wasting my precious energy.. maybe she (or he?) said that because she (or he? it is confusing..) didn't know it scientifically, need to read a lot bout the topic before acted as a host in tv shows i think.

And yes, some people think that a woman is fail to be a woman if she can't labor her child vaginally and/or breast feeding her child. And that out of date-old fashion-stupid- frame of mind still attach to almost everybody in this office, even the women.. wooo...

Lots of reasons why should a woman need a cesarean surgery.. maybe because she had trauma, maybe because her medical record doesn't allow her to labor normally, maybe because she couldnt take the pain of labor vaginally, maybe because the position of the baby or else.. but for some people i know, those reasons are "bisa-bisanya dokter aja biar dapet duit banyak".. well?

Upset me? of course, but not for long time, since i know exactly the reason why they acted like orang yang tinggal di pedalaman yang ke bidan aja takut.. the magic thing : money... hehe.. kayaknya lebih suka kesakitan yang mungkin tak berujung, lebih suka nanggung resiko kehilangan nyawa daripada bayar dua kali lipat lebih banyak untuk operasi, walaupun dokter2 udah menganjurkan itu.. untungnya sampe saat ini belum ada tuh yang kehilangan nyawa, tapi yang hampir2 sih banyak.. belum yang ujung2nya ada komplikasi.. weeh.. repot..

ya, tau sendiri, susah kan merubah pola pikir orang?! hehe.. ya sudahlah... yang pasti ga ada perempuan yang gagal untuk jadi perempuan seutuhnya walaupun dia ga melahirkan dengan cara normal, i.e. vaginally... kalo bisa normal ya sukur, tapi kalo udah diusahakan trus ga bisa, trus mau gimana?

Friday, October 07, 2005

Puasa

Hari ini puasa hari pertama buat aku, tapi udah hari ke tiga sih sebenernya. hehe.. sampe kantor males & ngantuk & sakit kepala, kalo karena tadi bangun jam 1/2 3 abis itu ga bobo lagi ya.. tambah masuk angin pula.. duh.. yang bikin tambah bete : hari ini closing.. weeeeek...

Pengen cepet2 besok...
pengen cepet2 maen2 sama my sunshine seharian, ketawa2, berguling2, kitik2...
pengen cepet2 makan kolak pisang.. (ga nyambung ini mah..)

Wednesday, October 05, 2005

Kangen


Udah 2 hari ini my sunshine ga bangun kalo malem.. karna siangnya terlalu banyak maen, jadi malemnya bobooo.. terus.. bagus sih, cuman kan jadi ga ada waktu buat maen2 bareng lagi.. aku pulang dia dah bobo.. kalo pun bangun udah ga napsu ketawa2... aku pergi dia baru bangun, kadang udah mau ketawa, kadang masih males.. duh, kasian bgt ya diriku..

Jadi pengen cepet2 wik en.. kita maen2 terus seharian ya sayang, cerita2, ketawa2, nyanyi2...

Oh iya, waktu hamil dulu, wall paperku foto bayi bule cantik ini, tiap hari aku liatin & suka ngajak ngobrol bayiku di perut kalo yang di wallpaper itu temennya.. abis ekspresinya lucu.. eh sekarang my sunshine rambutnya sama kayak anak bule ini, kulitnya putih juga, dan suka berekspresi kayak gini.. hihi.. lucu ya bisa gitu..

pengen pulaaang...

Tuesday, October 04, 2005

kue


Lagi pengen banget bikin kue niiih.. duuh sekarang repot banget ya, udah susah nyari waktunya, udah gitu kalo mo bikin kue mikir dulu, sayang ga ya pake telur & gula nya.. hihi.. maklum dah jadi ibu2, mikirin belanja bulanan.. tambah lagi harga2 naek lagih.. huh.. tapi pengen banget bikin kue niiih... slurp nyaaam...

Browsing2 cari resep bolu kukus & brownies kukus- si bolu kukus kebanyakan coklat pura2 jadi brownies itu loh.. (ceritanya mo bikin kue yang hemat gas, kalo kukus2an kan pake rice cooker aja.. hehe.. ) eeeeh.. tak sengaja ketemu blognya Mbak Rina.. isinya tentang kue2.. hehe.. jadi kangen.. jadi inget yogurt Mbak Rina yang uenak itu loh...

Wik en bikin kue ah.. apa ya, enaknya bikin brownies (the real deal one, bukan kukus), apa bolu kukus, apa sponge cake coklat, apa rich chocolate cake ya? hmmm... jadi pengen..

Ugh

Hari ini, dimulai dengan bangun tidur dengan perasaan sebel, kesel, dll.. untung aja ada hiburan dari wajah innocent my sunshine.. iih.. lucu bgt!GEMESGEMESGEMES...

di jalan... perasaan sebel itu belum ilang juga.. sampe kantor, eh masih juga ya?! mana yang mustinya hari ini 1/2 hari ga jadi.. padahal kan besok puasa hari pertama, biasanya juga 1/2 hari.. dasar peraturan gombal.. huh..
tambah kesel lagi liat stationery ku, yang sejak ditinggal cuti emang raib, kemaren udah sempet diisi pinsil, tinggal 1, padahal ngerautnya jauh, kudu keliling kantor dulu.. huh.. mana gunting, cutter, lem, penggaris, ilang semua.. heran.. untung peralatan perang kayak stabilo 4 warna, kalkulator, masih ada di laci, itu juga karena dikonci aja jadi ga ilang kayaknya.. sebel..

sebelsebelsebelsebelsebel....

kudu makan enak nih..

Monday, October 03, 2005

Cantik

Untuk menjadi cantik, kadang seorang perempuan melakukan sesuatu yang aneh, yang beresiko, yang ajaib, kadang ga kepikiran sampe kesitu ato looks stupid, tapi toh tetep aja ada yang melakukannya...

Contohnya hari ini, kantorku heboh karena ada seorang staf perempuan yang masuk kantor dengan wajah merah kayak luka bakar.. hiiiy, serem kan? Ternyata dia ikut perawatan.. pengen kulitnya halus mulus putih bersih, sampe ikutan perawatan ke dokter kulit yang katanya (di tempat ini the word "katanya" sangat sakti & berpengaruh bgt, apalagi soal kecantikan) bagus, hebat & ga mahal... jadinya kulit wajahnya mengelupas, kaku, dan merah se-merah2nya.. cantik? hmm.. kayaknya lebih cantik kemaren waktu mukanya biasa aja.. mungkin prosesnya untuk menjadi cantik versi dia begitu ya, tapi yang pasti hari ini dia terlihat mengerikan dan menyedihkan, kasiannya lagi, mukanya kaku bgt, kalo bicara kelihatan bgt kulit wajahnya tertarik, sampe kadang2 berdarah karena kulitnya ga elastis! Fatalnya lagi, dia ada di front desk, yang berhubungan sama orang banyak, dan kerjaannya itu ngomong!

Pengorbanan buat jadi cantik? mungkin.. tapi buat aku itu bener2 udah berlebihan & menyedihkan.. kok ya mau aja diperbudak untuk jadi cantik versi orang2 : wajah putih bersih halus mulus...

Kalo emang dasarnya ga putih, ya ga apa2. emang kalo ga putih trus dia ga cantik? Kalo kulit wajahnya ga halus mulus ya obatin dengan cara yang wajar, ga usah kelupas2 mengerikan gitu kan bisa... yang wajar2 aja deh..

Kemaren nonton infotainment tentang plastic surgery, ceritanya siapaa gitu, artis holywood dah tua, dia cerita kalo dia doyan bgt melakukan itu, trus dia juga nyebutin nama orang2 yang juga suka melakukannya, supaya jadi lebih cantik & lebih pede... katanya..

Eeeeh.. entah karena latah ato kebetulan, di infotainment lokal juga ada pengakuan2 artis lokal yang pernah melakukan bedah plastik itu, sampe ada juga yang dengan bangga bilang kalo dia mengeluarkan ratusan juta buat 'memperbaiki' dadanya.. buset.. segitunya biar keliatan cantik ya?

Buat jadi cantik mungkin emang butuh pengorbanan ya.. inget waktu mau kawinan, kudu ngikutin perawatan ala putri keraton, yang bener2 bikin aku heran dan berkesimpulan : betapa ga ada kerjaannya putri2 keraton itu & betapa sabarnya mereka.. bayangin aja, satu treatment aja bisa makan waktu 1/2 hari penuh! padahal kan macem2 banget dari luluran ini-itu, mandi ini, mandi itu, meni-pedi, keramas ini-itu.. waaaah.. bener2 deh.. dan lucunya, setelah ngikutin semua itu aku ga ngerasa tambah cantik ato tambah pede, biasa aja, yang ada tersiksa waktu ngikutin prosesnya... ngabisin waktu banget sih!

Standar cantik tiap orang emang beda-beda ya, begitu pula penilaiannya terhadap diri sendiri.. kayaknya kalo perempuan menilai dirinya sendiri itu cantik, ga perlu deh berkorban yang engga-engga untuk jadi lebih cantik atau untuk jadi cantik versi orang lain..

cause i am beautiful no matter what they say...

Sunday, October 02, 2005

Terjawab

Terjawab sudah pertanyaanku, kenapa kaga ada icon yang kata pipiw gambar pemandangan... soalnya kompy ku masih windows 98.. hehe.. tadi iseng nyoba buka di kompy sebelah yang udah xp, ternyata ada ya icon itu.. hihi.. kasiaan deh dirikuh!

Bom BBM

Heboh BBM naek gila2an..
Pembantuku dengan lugunya bilang gini, "yang naek cuman minyak sama bensin aja kan, kalo sembako kan engga ya?" ampuun.. jadi terpaksa aku kasih dia kuliah, bahwa segala jenis benda yang pake ongkos itu bakal ikut naek, dll dll.. baru deh dia bengong.. hihi..

Konon, ada duit 100 rebu per bulan per kk untuk keluarga miskin se-indonesia.. hmm.. dikit bgt ya? kalo istilah di metro tv kemaren "seperti memberi sebutir permen pada orang yang kelaparan"
kaga ngaruh gitu maksutnyah!

Sebenernya kalo penyalurannya bener sih bakal sedikit membantu, terutama buat di kampung2 yang sering kena paceklik, yang anak2nya kena busung lapar karna ga punya cukup uang buat beli makanan bergizi, karena beras miskin yang jatahnya 20 kilo per kk itu sampenya cuman 5 kilo..
ga jamin juga ga bakalan di korup ya? tau sendiri deh hari gini di negri ini mana ada yang ga dikorup? heran, doyan banget sih makan duwit korupsi? emang enak ya?

jadi inget omongan temenku tadi pagi.. pembantunya yang orang cilacap pedalaman (maksutnya ngakunya cilacap tapi kalo ditanya, dari cilacap ternyata masih jauuuh kesono lagi) itu bilang gini, "kalo saya sih bu, dapet 50 ribu juga udah alhamdulillah, yang 50 lagi diambil sama yang catet2 ga apa2..."
BUSET! sampe segitu pasrahnya dikorupsi.. apa karena udah biasa banget dapet perlakuan begitu ya, jadi dianggapnya udah wajar.. duh kasian bgt..

Lagi heboh2 naek BBM yang naeknya emang ga tanggung2 itu, ujug2 ada berita bom di bali (lagi!).. ampun deh.. tambah ancur lebur aja negara ini nih... kok ga pernah ketangkep ya mereka2 tukang bom itu?

Tadi pagi denger di radio, talk show sama orang indo yang tinggal di aussie, katanya banyak orang2 aussie yang lagi liburan di bali udah dikasih tau untuk ga jalan2 ke kuta & jimbaran malem minggu tgl 1 oktober itu karena bakal ada bom.. konon yang ngasih taunya orang2 yang mereka sebut "mafia bali".. wah.. kalo emang "mafia" itu tau, kok polisi & intel2 itu ga dapet clue sedikitpun ya? heran..

Friday, September 30, 2005

Dari Tuhan

Few days ago, my friend told me bout her wedding plan with her american boyfriend.. She, the one whom we called "wanita idaman bule" told me that it's been a long time before she met this man, and after babak belur being hurt by some boyfriends for years (kisah tragis biasa yang terjadi pada kebanyakan perempuan kayaknya), finnaly she met this man, and she said, "Dia bener-bener pemberian Tuhan buat gue.."

Hmmm... sounds familiar... oh iya, dulu juga aku pernah ngomong begitu ya? hehehe..

Mungkin itu salah satu indikator apakah orang itu jodoh kita atau bukan : pemberian dari Tuhan ato bukan.. kalo pemberian, kan pasti yang terbaik buat kita dong.. berarti bener dong jodoh, iya ga sih?

Atau semua orang kalo lagi jatuh cinta ngomong begitu ya? hmm..

Tentang Ibu

dari milis...
dedicated to all mothers and mother going to be..

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke
dunia. Dia bertanya kepada Tuhan:

"Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah?"

Tuhan menjawab: "Aku telah memilih satu malaikat
untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

"Tapi di sini, di dalam surga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk bahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih bahagia."

"Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"

"Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara berbicara."

"Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu?"

"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara berdoa."

"Saya mendengar di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?"

"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal itu mungkin akan mengancam jiwanya."

"Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi."

"Malaikat akan menceritakan kepadamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"

"Kamu akan memanggil malaikatmu, IBU"


ada satu lagi...


Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?"

"Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh "

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan
melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya "

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu "

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Kau tahu:
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya atau sosok yang ia tampilkan."

"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta itu ada."

Thursday, September 29, 2005

Keledai

Konon, cuma keledai yang terjerumus ke lubang yang sama.. kononnya lagi, itu saking bodohnya dia sampe2 ga bisa belajar dari pengalaman..

Itu kalo keledai.. mungkin emang ga pinter, tapi namanya juga keledai ya.. what can we do? emang udah dari sononya begitu..

Tapi ada satu pertanyaan yang belum terjawab : disengaja apa engga sih sang keledai itu kejeblos ke lubang yang sama? Bisa aja dia kejeblos lagi ke lubang itu karena dia emang suka kejeblos ke lubang itu.. mungkin ada sesuatu di lubang itu yang bikin dia dengan senang hati menjebloskan dirinya setelah ngalamin kejeblos dulu...
kalo emang itu yang terjadi, si keledai ga bisa dibilang bodoh dong.. emang itu udah pilihan hidupnya kok, walo tampak bodoh pilihannya itu, tapi kan siapa yang tau sih apa yang dia pikirin?

Ato ga sengaja? jadi dia pernah kejeblos disitu, trus jalan ke tempat itu lagi dan dia kejeblos lagi dengan ga sengaja.. entah karena meleng, entah karena ga inget, entah karena emang bodoh..

Hehe.. ini sih judulnya bikin bingung diri sendiri, mikirin apa yang dipikirin keledai..

Habis, aku bener2 ga abis pikir, kok ada ya orang (yak tul, orang, bukan keledai) yang pernah kerja di satu tempat, dan ngerasain segala hal yang ga enak sampe ngomel2,komplen ke sana kemari tentang segala ketidakpuasan yang dia dapet dan akhirnya mengundurkan diri.. eeeeh.. ujug2 balik lagi.. mending kalo balik lagi dengan kondisi yang lebih baik, ini engga.. suasana yang dia bilang ga kondusif? masih sama..
orang2 yang katanya susah diajak kerjasama? masih yang itu2 juga..
oh, mungkin jabatan..? sama dengan yang dia tinggalin dulu

heran.. hihi.. kayaknya kalo ini judulnya menjerumuskan diri, ya ga sih?! kalo udah kayak begini orang itu ga boleh komplen dong, kan ini pilihannya, sama kayak keledai tadi ga komplen terperosok ke lubang yang sama karena dia emang suka terperosok ke situ..

Bobo


Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are.
Up above the world so high,
Like a diamond in the sky.
Twinkle, twinkle, little star,
How I wonder what you are!


Then my sunshine sleep very well..

The song works everytime, even when she was unborn.. oh my, how i miss you so much.. still 4 hours to go..

Monday, September 26, 2005

Trend sinetron

Orang Indonesia emang ga kreatif apa kreatif banget ya? Setelah semua tv bikin acara misteri yang pake penampakan2, sekarang berduyun2 bikin sinetron yang (konon) diilhami dari kisah nyata, yang mungkin sebenernya kalo diambil hikmahnya bagus, tapi kalo gitu kan ga bakalan laku, jadi dibikin bombastis pake efek hantu2an.. jadinya ya cerita hantu2 juga, ga ada bedanya sama jaman dulu.. padahal katanya dibikin supaya orang2 dapat belajar dari cerita itu, misalnya ga suka nyolong, karena kalo nyolong nanti bakal susah dunia akhirat..

Lucunya, dalam sehari pernah 2 apa 3 stasion tv yang muter sinetron yang ceritanya anak durhaka yang mati kesamber petir, ceritanya sama persis, tapi pemaennya beda sama sekali, ph nya juga beda kali ye.. kayak ga ada cerita laen aja.. heran..

Biasanya sinetron model gini ceritanya ttg pesugihan, tentang orang yang jadi kaya karena memuja setan dengan tumbal nyawa orang terdekatnya, trus nanti ujung2nya orang itu mati juga dengan cara mengerikan, padahal dia ga kaya2 amat... masih kalah kaya sama koruptor..

Kenapa ga dibikin tentang orang yang kaya karena korupsi ya? kayaknya orang yang korupsi itu bisa jauh lebih kaya dari yang muja2 itu, ga perlu pake tumbal2an & acara sembah2an yang serem2 itu.. mungkin karena belum ada kisah nyata orang korupsi matinya menyeramkan ya? hihi.. dodol.. kan kalo buat pembelajaran mah bagus, wong banyak bgt orang korup di negri ini.. sapa tau kalo ada sinetron model gitu, trus mereka nonton jadi insaf.. hehe.. ga mungkin banget ya?

Wednesday, September 21, 2005

Kerja lagiiih...

Kerja lagi.. males banget.. apalagi pas liat keadaan mejaku, waaah ancur lebur! Penuh file2 dari 2 bulan yang lalu.. (buset, segitu sibuknya ya orang2 sampe ga sempet filing); segala aksesoris di mejaku, kayak jam, tempat hp snoopy, tempat alat tulis snoopy, pindah tempat ke box di kolong.. kejam! Belum lagi lay out meja jadi beda, yang kiri jadi buat apaan, kebalik sama yang kanan... udah gitu tempelan2 di meja, yang menurutku penting2 ga ada, diganti sama yang menurutku sama sekali ga penting! hueheheh... repot.. kudu ganti lay out dulu baru bisa kerja..

pengen pulang...

Friday, June 10, 2005

Waiting Game

... and now, i'm playing waiting game with my baby, waiting for the time she wants to be born...fyuh..

jangan nyesel kalo udah lahir ya de, ternyata dunia ini tidak seindah yang didenger dari dalem rahim, ternyata di dunia ini banyak korupsi.. hehe...

Thursday, June 02, 2005

The stages of labor

The stages of labor
Approved by the BabyCenter Medical Advisory Board

The process you'll go through during labor and childbirth can be divided into three stages. The first stage of labor consists of an early phase that begins with the onset of contractions and the gradual effacement (thinning out) and dilation (opening) of the cervix, followed by an active phase in which the cervix begins to dilate more rapidly and contractions are longer, stronger, and closer together (it's usually time to call your doctor or midwife at this point). The active phase ends with a "transition period" as the cervix fully dilates to 10 centimeters. The second stage begins once you're fully dilated and ends with the birth of your baby; this period is often referred to as the pushing stage. The third stage begins right after the birth of your baby and involves the separation and delivery of the placenta.

For first-time moms, the process of labor and delivery takes an average of 15 hours, although for plenty of women it lasts more than 20 hours, and for a lucky few it's over much sooner. For women who've been through labor before, deliveries average around eight hours.

First Stage: The Early Phase
The first part of the first stage of labor is called the early, or latent, phase. It begins with the onset of regular contractions that cause the cervix to start slowly effacing and dilating. It's often hard to tell exactly when these regular contractions begin because they may be hard to distinguish from the irregular, inefficient Braxton Hicks contractions that usually precede them. But once your contractions are coming at regular intervals and your cervix begins to dilate, you are officially in labor. Your contractions will then gradually become stronger and more frequent, and last longer. While the experience of labor can vary widely, a typical one might start out with contractions coming every ten minutes, lasting 30 seconds each, and gradually increasing to every five minutes, lasting 40 to 60 seconds each. Some women will have much more frequent contractions during this phase, though the contractions will still tend to be mild and last less than a minute. You may also notice increasing mucous discharge from the vagina, which may be tinged with blood — the so-called "bloody show." This is perfectly normal; however, if you see more than a tinge of blood, be sure to call your midwife or doctor. (Also call your midwife or doctor if you break your bag of waters, even if you're not having any contractions yet.) The early phase ends when your cervix is approximately 3 to 5 centimeters dilated and your progress starts to accelerate.

How long it lasts: This phase can take from 12 to 14 hours or longer, although it's often considerably shorter for second and subsequent babies.

What it feels like and how to get through it: Your contractions will usually become more regular, intense, and painful than the earlier Braxton Hicks contractions you may have been feeling. Sometimes the contractions in the latent phase can be quite painful, though they may be dilating your cervix much more slowly than you'd like! If you're typical, though, your contractions in this early phase won't require the same attention that they will later in labor. You'll probably find that you can still talk through your contractions and putter around the house. You may feel like taking a walk or a warm bath or watching a video.

Don't become a slave to your stopwatch during early labor — it can be stressful and exhausting to record every contraction over the many long hours, and it isn't necessary. Instead you may want to time them periodically to get a sense of what's going on. In most cases, your contractions will let you know (in no uncertain terms) when it's time to take them more seriously! Meanwhile, it's important to do your best to stay rested, since you may have a long day (or night) ahead of you. Some women even doze off between contractions. (If you can actually sleep through them, it's another sign you're not in true labor yet!) Also, be sure to drink plenty of fluids so that you stay well hydrated. And don't forget to urinate frequently (even if you don't feel the urge), since an empty bladder leaves more room for the baby to descend.

First Stage: The Active Phase
The active phase of labor is when things really get going in preparation for delivery. Your contractions will become more frequent, longer, and stronger, and your cervix will begin dilating faster. As a general rule, once you've had regular, painful contractions (each lasting about 60 seconds) every five minutes for an hour, it's time to call your midwife or doctor. (Some providers may prefer to receive an early warning during your latent phase; when to call is something you will have discussed with them in advance.) In most cases, the frequency of your contractions eventually increases to every two to three minutes. However, some women may never have contractions more often than every five minutes. The latter part of the active phase is often referred to as the "transition" period and is dealt with separately in the next section.

How long it lasts: This phase can last up to six or more hours, although it can be a lot shorter, especially if you've previously had a vaginal delivery.

What it feels like and how to get through it: Now the real work of labor has begun. In contrast to the previous phase, you'll no longer be able to talk through your contractions. Breathing exercises, relaxation techniques, and a good labor coach can be a huge help during this stage. Massage and lots of gentle encouragement can be a big help, too.

By now, you may have arrived at the hospital or birth center. If you have no medical or obstetric complications, you should be able to move around the room. You may find that it feels good to walk but will probably want to stop and lean against someone (or something) during each contraction. If you're feeling exhausted, sitting in a rocking chair or lying in bed on your left side will work fine as well. This might be a good time to take a warm shower or bath if you have access to a tub. Warm water can really help ease the pain of labor, and women sometimes progress quite rapidly with the relaxation that water provides.

If you're having great difficulty coping or have little interest in natural childbirth, this is when you might opt for some pain medication. With systemic pain relief, usually delivered by IV or injection, you'll still feel the contractions but to a lesser extent. Since the medication might make you feel drowsy or dizzy, you won't be allowed to walk around after receiving it. Generally, regional anesthesia (such as an epidural and/or spinal) will provide you with much more complete pain relief, although you might continue to feel some pressure if your baby is low in your pelvis.

First Stage: The Transition Period
The last part of the active phase is called the transition period because it marks the transition to the second stage of labor. Contractions are usually very strong during transition, coming about every two and a half to three minutes and lasting a minute or even a little longer. Your cervix continues to dilate from 8 to a full 10 centimeters.

How long it takes: Transition can last anywhere from a few minutes up to a few hours. It is much more likely to be rapid if you've already had a vaginal delivery.

What it feels like and how to get through it: This is the most intense phase of labor, with contractions coming hard and fast, and with symptoms that may include shaking, shivering, and nausea. Some women who have been coping well up to this point begin to "lose it" during transition. They might reject those around them but clearly have trouble being left alone. Some women who have previously expressed the desire for a drug-free birth may now begin to lose faith in their ability to make it through. This is the time when you'll need lots of encouragement. If you've made it this far without medication, you can usually be coached through transition, one contraction at a time, with constant reminders that you're doing a great job and the end is near.

By the culmination of the first stage of labor, when the cervix reaches full dilation, the baby has usually descended somewhat into the pelvic area. This is when you might begin to feel rectal pressure, as if you have to move your bowels. Some women begin to bear down spontaneously and may even start making some deep grunting sounds. There is often a lot more bloody discharge. You may also feel nauseated or even vomit as you make the transition to second stage.

If you've had an epidural, you'll feel varying amounts of pressure, depending on the type and amount of medication you're getting. If you'd like to become a more active participant in the second stage of labor, you can ask to have the dose reduced at the end of the first stage of labor.

Second Stage
Once your cervix is fully dilated, the work of the second stage begins: the descent and ultimate birth of your baby.

How long it lasts: This stage can last anywhere from minutes to hours. The average duration of the second stage is close to an hour for a first-timer (or longer if you have an epidural) and 20 minutes if you've previously had a vaginal delivery.

What it feels like and how to get through it: Your contractions may be a little further apart in the second stage than during transition, giving you the chance for a much needed and well-deserved rest between them. As the uterus contracts, it exerts pressure on your baby, moving him down the birth canal. Some women feel an involuntary urge to push early in the second stage, while others don't have this sensation until the baby is lower down. Depending on your wishes, your particular situation, and the practice patterns of your doctor or midwife, you may be coached to push with each contraction in an effort to speed up the baby's descent. Or you might take it more slowly, and let the uterus do the work by itself until you spontaneously feel the urge to push. If you have an epidural, you'll need explicit coaching to help you to push effectively.

Although it can be hard and exhausting, many women find the work of the second stage to be deeply satisfying. While some find the intense sensation of pressure while pushing to be very uncomfortable and even scary, many laboring mothers find that working with the contractions and being an active participant is exciting and helps to dull the pain of the contractions.

It's important to pay attention to the signals your body is giving you during second stage. Try different positions for pushing until you find one that feels right and is effective for you. Squatting or sitting works well for some women, but not all. If you have back labor (where the baby is positioned face up) you might find that pushing on all fours is more comfortable and effective. If you're exhausted, pushing while lying on your left side often works quite well and can allow you to rest between contractions. It is not unusual to use a variety of different positions during the second stage.

The descent of your baby can be rapid or, as is often the case if this is your first, more gradual. With each contraction, the force of your uterus — combined with the force of your abdominal muscles if you're actively pushing — exerts pressure on your baby as he continues to move down through the birth canal. When a contraction is over and your uterus is relaxed, your baby's head will recede slightly. It's like a two steps forward, one step backward type of progression.

After a time, your perineum will begin to bulge with each push, and before long, your baby's scalp will become visible. You can ask for a mirror to get that first glimpse of your baby, or you may simply want to reach down and touch the top of your baby's head. It's a very exciting moment as you realize that, yes, I am going to have a baby! And soon!

The urge to push becomes even more compelling than before. With each contraction, more and more of your baby's head becomes visible. The pressure of his head on your perineum feels very intense, and you may have an unpleasant burning sensation as your tissue begins to stretch. (This feeling is sometimes called "the ring of fire.") At some point, you may be asked to push more gently (or not to push at all) so the head can gradually stretch out your vagina and perineum — a slow, controlled birth is essential to prevent your skin from tearing. By now, the urge to push can become so overwhelming that, to counter the urge, you'll be coached to blow or pant.

The baby's head continues to advance with each push until it "crowns" — this is the term used to describe the time when the widest part of your baby's head is finally visible. The excitement in the room is palpable as your baby's face begins to appear: the forehead, nose, mouth, and, finally, the chin. It's a moment of unparalleled beauty.

After the head delivers, you'll be coached to pant while your midwife or doctor suctions the baby's mouth and nose, and feels around the neck for the umbilical cord. (No need to worry — if the cord is around your baby's neck, it's either slipped over his head or, if need be, doubly clamped and cut.) His head then turns to the side as his shoulders rotate inside the pelvis to get into position for their exit. With the next contraction, you'll be coached to push as his shoulders deliver, one at a time, followed by the body. Your baby needs to be kept warm and will be dried off with a towel. You can ask ahead of time that (if all is well) your baby be lifted onto your bare abdomen as soon as he is born so you can touch, kiss, and simply marvel at him. The skin-to-skin contact will keep your baby nice and toasty.

Congratulations! You did it, and your baby is finally here! It's a special moment, and you may feel a wide range of intense emotions: euphoria, awe, pride, disbelief, excitement (to name but a few), and, of course, relief. Exhausted as you may be, you're also likely to feel a huge burst of energy, and any thoughts of sleep will vanish for the time being.

Third Stage
The third stage of labor begins immediately after the birth of your baby and ends with the delivery of the placenta. Shortly after your baby is born, your uterus begins to contract again. The first few contractions usually separate the placenta from the uterine wall. When your midwife or doctor sees signs of separation, she may ask you to gently push to help expel the placenta. (This is usually one short push and is not at all difficult or painful.) After you deliver the placenta, your uterus should contract and get very firm. You'll be able to feel the top of it in your abdomen, around the level of your navel. Your midwife or doctor, and later your nurse, will periodically check to see that it remains firm. A well-contracted uterus is necessary to prevent continued bleeding from the place where the placenta was attached. Nursing your baby triggers your body to release oxytocin and helps to keep the uterus well contracted. If you're not nursing or are bleeding excessively, you may be given medication to help your uterus contract, either intravenously or by injection.

How long it lasts: Mild contractions generally resume within about three to five minutes after the arrival of your baby. The third stage of labor can take only a few minutes or last up to 30 minutes or so. On average, you can expect it to take about five to ten minutes.

What it feels like and how to get through it: The contractions in the third stage are relatively mild. By now your focus has shifted to your baby, and you may well be oblivious to what else is going on around you. If this is your first baby, you may feel only a few contractions after you've delivered the placenta. (If you've had a baby before, you may continue to feel contractions intermittently for the next day or two.) These so-called afterbirth pains can feel surprisingly uncomfortable, like strong menstrual cramps. If they bother you a lot, ask for pain medication. You may also find that you get a case of the chills or feel very shaky. This is perfectly normal and won't last long. Ask for a warm blanket, since that can be very soothing.

And then what? Your midwife or doctor will examine the placenta to make sure it's intact. Then she'll check you thoroughly to see if you have any tears that need to be stitched. If you have lacerations or had an episiotomy, you may be given an injection of a local anesthetic before being sutured. You may want to hold your newborn while you're getting stitches — it can be a great distraction. Or, if you feel too shaky, ask your partner to sit by your side and hold your new arrival.

If you had an epidural during labor, the anesthesiologist or nurse anesthetist will come by and remove the catheter from your back. (This takes just a second and doesn't hurt.) Unless your baby is in need of special care, be sure to insist on some quiet time together. The eye drops, vitamin K, and footprints can wait a short while — you and your partner will want to share this special time with each other as you get acquainted with your new baby and revel in the miracle of his birth.

from www.babycenter.com

Wednesday, June 01, 2005

Bersyukur

Entah selama ini aku kurang bersyukur apa orang laen yang nasibnya jelek ya.. hehe..

Selama ini aku suka mengeluh tentang betapa boringnya kerjaanku, betapa kecil gaji yang aku dapet, betapa enaknya orang laen yang bisa jalan2 ke luar negri, betapa enaknya orang laen yang bisa sekolah lagi.. s2 ato bahkan s3.. betapa senengnya orang laen yang dapet kerjaan yang dia sukai....

Ternyata, setelah melihat2 sekelilingku dan mendengar sendiri dari bosku yang tiap hari interview orang buat gantiin aku selama aku cuti 3 bulan.. makes me relief..

ternyata ga semua orang bisa sekolah sampe s1 ya.. ada yang kudu kerja dulu ngumpulin duwit buat biaya s1 nya.. ada yang emang otaknya ga mampu buat nerusin s1.. dan sekolah sampe s1 itu suatu kemewahan buat mereka.. padahal sekolahnya cuman di sekolah yang boten2.. bener2 ga bersyukur ya aku ini, bisa sekolah dengan aman & nyaman & ga susah both masuk & keluarnya, di sekolah yang bagus, yang beken banget, yang kadang denger namanya aja bisa bikin orang ngeper.. kikikik....

ternyata ada, bahkan banyak orang yang kerjaannya sama denganku tapi pendapatannya cuman 1/2 bahkan 1/3 dari yang aku dapet.. bahkan setelah mereka kerja bertahun2.. kok bisa ya? entahlah..

ternyata ada orang yang belum pernah keluar kota buat jalan2, apalagi ke luar negri buat jalan2, buat kerja aja ga pernah.. bener2 ga bersyukur ya diriku, pernah dikasih jalan2 gratis ke luar negri, nginep di hotel bintang 5, biar deket juga sampe ga perlu visa?!

perlu belajar buat mensyukuri hidup nih..

Tuesday, May 31, 2005

Integrity & Responsibility

Baru bbrp hari yang lalu dengerin kultum ttg integritas & tanggung jawab terhadap kerjaan kita, whether you like your job or not.. hari ini kita semua 'dikejutkan' oleh resignnya salah seorang personel divisi sini... dibilang terkejut, ya karena dia ngotot banget berenti dan mulai besok ga kan masuk kerja lagi (kok ya ngotot, gitu loh..) dibilang ga terkejut, karna emang gelagatnya begitu (plus bonus udah cair pula.. apa lagi coba?), tiap hari kerjanya cuman mengeluh, seakan2 idup tu cuman dipenuhi segala keluh kesah, kerjaan salah2 dan ga beres, bahkan yang simple sekalipun.. bikin aku yang kerjaannya langsung ngawasin kerjaan dia (dan kudu beresin kerjaan dia!!!) senewen ampir tiap hari.. tapi beruntunglah dia, dia masuk sini ketika aku lagi dalam tahap sabar sekali, jadi ga sekali pun aku marah2in dia ato ngejudesin dia seperti biasanya.. hihi.. ternyata hamil itu bisa bikin sabar ya?! super sabar malah, kalo dibandingin sama temperamenku sebelum hamil..

ya gitu deh.. setelah banyaknya kesalahan demi kesalahan, setelah banyaknya omelan bertubi2 dia terima tiap hari, mulai dari teguran halus ala diriku (ehm) sampe omelan tidak sedap didengar dari si bos dia telen tiap hari tanpa ada hasilnya sama sekali (heran, kok bisa ya orang ditunjukin kesalahannya sejelas2nya pun dikasih solusinya tapi ketika dia nemu masalah yang sama dia bikin kesalahan yang sama lagi, dan lagi, dan lagi.. heran..)akhirnya dia ga tahan juga, resign mendadak dia..

Sebenernya ini bukan hal yang baru, selama 5 taun aku di divisi sini udah 3 kali kejadian model gini, yang resign mendadak, tapi biasanya karna si bosku yang kalo lagi kumat emang suka ngawur & unpredictable + uncontrolable omongannya itu.. jadi ga 100% karna kesalahan orang tsb.. laen halnya sama kasus ini, emang dia mah kerjanya ga bener dan ga punya niat untuk memperbaiki kesalahannya di kemudian hari.. apa ga bisa? ga ngerti juga deh.. tapi mosok sih ga bisa?

Lucunya, beda sama kasus resign mendadak sebelumnya, ketika kita bersedih2 (bahkan sampe nangis2) ditinggal temen seperjuangan & ikut2 marah sama si bos karna omongannya yang ga patut, kali ini kita semua malah cekikikan, even orang yang ketiban kerjaannya, bukannya sedih ketiban kerjaan, malah ketawa lega.. lega karna lebih baik ngerjain sendiri semua itu daripada kudu ngajarin dia setiap hari sesuatu yang remeh temeh yang rutin yang udah diajarin kemaren, dan kemarennya, dan kemarennya juga...

Konon alasan dia resign & selalu bikin kesalahan karena dia ga bisa ngikutin ritme kerja kantor ini... toktoktok.. halloooo... mas, emang ritme kayak apa yang dia mau? heran. padahal waktu luangnya banyak, kadang aku ngerasa ritmenya terlalu lamban & terlalu santai.. emang kadang sibuk & heboh bgt, tapi ga selalu, paling cuman beberapa hari dalam sebulan.. konon di tempat lama dia ga pernah begini, ga pernah salah2 dan ngikutin ritme kerja dengan bener.. wonder kayak apa tempat kerja lamanya itu ya? tapi no wonder anymore, karna kantor perusahaan itu udah bubar, alias bangkrut.. hihi.. kebayang deh gimana cara kerja kantornya yang dulu itu..

Yah, akhirnya berakhirlah hari-hari senewenku... hopefully gantinya nanti better dari die.. mustinya sih gitu, mosok si bos mau bikin salah 2 kali ngehire orang yang ngaco.. hehe..