Friday, June 27, 2008

Menang!

Untuk pertama kalinya aku menang taruhan bola!
huehehehe... gara2 'niat baik' mau mewujudkan mimpi anak2 sini makan JCo rasa judi.. hihi.. konyol.. kayak ga pernah makan JCo aja.. segitu sering.. ampun....
Dengan analisa ala kadarnya ditambah keyakinan bahwa skor yang muncul adalah skor yang aneh, maka kupasanglah 3-2 untuk Jerman di semifinal. eh bener.. kikikik....

Tuesday, June 17, 2008

Euro 2008 & NBA Final

Beda dengan perhelatan-perhelatan besar serupa beberapa tahun lalu, kali ini aku tidak antusias, bahkan ga ngikutin sama sekali. Untuk Euro, Ga tau siapa di grup mana. Siapa pemainnya, siapa jagonya. Sampai hari ini belum nonton satu pertandinganpun.

Untuk NBA lebih parah lagi. Tiba2 taunya udah 2-0 untuk Celtic. Lho emang Celtic ke final ya? kikikik.. dodol..

Ya gitu deh. Mungkin karena emang ga banyak waktu untuk meng-up date informasi itu. Pergi pagi pulang petang. (kayak lagu ospek, eh penataran P4 jaman SMA) Lagi, lingkungan disini tidak mendukung. Terlalu banyak ibu-ibu, jadi up date nya kalo ga masalah harga, ya artis lokal. hehe.. payah deh..

Monday, June 16, 2008

Profesionalisme

Jargon ini sering bgt di dengar. Sebagai seseorang yang punya pekerjaan, kita dituntut untuk profesional.
Kerja bertahun2 sama ekspat membuat aku sedikit mengerti arti profesionalisme, trutama di industri ini. Dan makin banyak bergaul dengan orang2 yang kerja di industri ini, trutama yang overseas, membuat aku mengerti juga bagaimana harus bersikap, bertingkah laku, berbicara, bercanda dll dll.. dalam batas profesionalisme. Walaupun begitu, karena pengalaman kerjaku yang masih hijau, belum banyak, maka aku seringkali melirik sana-sini & bertanya sana-sini.. Hasilnya, ya lumayanlah untuk pemula.. hehe.. setidaknya tidak memalukan kalau bertemu profesional beneran. Aku bilang lumayan, karena waktu trip terakhir, si big big boss itu berkata bahwa aku ini seorang profesional,karena tau apa yang harus dibawa, apa yang harus di bicarakan & bagaimana caranya, apa yang harus disembunyikan. Hehe.. padahal hasil nyontek.. hihi...
Mungkin ini memang hikmahnya menjadi kuli di kantor punya orang asing bertahun-tahun ya... hehe..

Ini juga yang membuat aku gerah belakangan ini.
Sejak kerja di tempat ini, karena memang perusahaan lokal murni, maka banyak kerjasama dengan sesama perusahaan lokal sejenis, yang dulu aku cuma tau namanya saja. Seneng-seneng aja sih, jadi banyak kenal orang, tau cara kerja orang lain. Tapi banyak sebelnya, apalagi kalau dikaitan dengan profesionalitas tadi.

Seperti kemarin ini, seorang yang konon tau betul perusahaan tempat aku bekerja meminta waktu untuk bertemu dengan aku. Ceritanya berkenalan. Nama perusahaan mereka baru untuk aku (pasti bukan perusahaan beken & bonafit, kalo iya pasti aku tau). Wajarlah jika aku bertanya tentang perusahaan mereka, mereka kenalan toh?! Apa lacur, malah cerita tentang masing-masing pribadi mereka. Lho lho.. Dimana-mana kalo kenalan itu, yang kita perkenalkan adalah nama perusahaan yang kita bawa, tanpa harus ditanya.. lucu...
Udah gitu, sekonyong2 minta Special Acceptance dari diriku yang terkenal amat jarang kasih gituan.. orang2 ini rupanya emang kagak kenal diriku. Tentu saja aku tolak mentah2, aku bilang setidaknya jadi rekanan dulu. Apa jawabnya : 'oh seperti di perusahaan X ya, supaya bisa 'masuk' harus jadi rekanan, untuk jadi rekanan kami harus deposit sekian puluh juta rupiah kepada Ibu'... hualaah..
"BUKAAN!! (kayaknya aku tereak deh waktu itu, saking keselnya sama kebodohan & kesembronoan orang itu). Bapak cukup kasih saya financial statement Bapak 3 tahun terakhir dan Company Profile, nanti saya pelajari. Kalau memang bagus & bisa masuk di daftar rekanan, ya bisa saya masukkan.."

Orang ini ngakunya udah kerja belasan tahun di industri, kok ga tau tatakrama... Mosok ngaku profesional, ngajak kenalan untuk penjajakan bisnis ga bawa Company Profile, apalagi financial report.. masih untung bawa kartu nama..

Tuesday, June 10, 2008

Produksi Indonesia

"Aku cinta.. semua cinta.. buatan Indonesiaaaa..."

Itu lagu yang didendangkan Bimbo, dan sering bgt di dengung-dengungkan di awal 80-an. Konon waktu itu orang-orang import-minded, semua pake barang impor. Karena kalo ga pake barang impor = ga gaya. karena barang lokal kualitasnya jelek. dll dll. segudang alasan.

Sekarang, ga pernah lagi denger lagu itu. Dan emang ga perlu di dengungkan lagi, karena produksi lokal juga udah cukup bagus & merambah kemana-mana. Pun harganya juga pastinya lebih murah daripada yang impor (ini pengecualian dengan impor dari China ya). Ato karena barang2 China merajalela sekarang dengan harga murah, trus kudu didengungkan lagi jargon cinta produksi Indonesia itu ya?? entahlah.. yang pasti orang sekarang udah pinter untuk memutuskan barang mana yang akan dia pakai..

Back to the story.. karena cukup bagus, maka selama ini akupun memakai barang2 lokal, termasuk urusan kosmetik. Kosmetik disini bukan yang rumit-ngejelimet; cuma sekedar sabun mandi, lotion, shampoo.. ya toiletries deh. Tapi masuk kategori kosmetik kayaknya, karena suka ditemukannya di gerai kosmetik..

Nah, untuk lotion, aku pake satu merk X, merk internasional, tapi buatan lokal dengan lisensi dari negri jun jauh disana. Selama ini sih baik2 aja. Sampai suatu ketika, aku temukan si lotion X yang impor aseli dari negri jauh itu di toko belakang kantorku. Harganya, 2 kali lipat yang lokal. Kalo baca kandungannya sama. Cara penggunaan sama. Bahkan redaksi tentang keunggulan produk itu juga sama. Yang beda hanya bentuk botolnya saja, lebih keren. Tertarik, maka aku beli satu. Ketika dipakai.. oh my God, bedaaaaa banget... yang impor itu rasanya sama sekali tidak berminyak, langsung meresap di kulit, wanginya lembut sekali.. daaan.. kulit jadinya haluuuuuuuusss sekali..

Apa yang salah sebenernya???

Satu lagi. Kemarin, waktu berkunjung ke negara tetangga, karena krim muka ketinggalan, jadi beli deh di satu toko dekat hotel. Barang yang sama, merk yang sama, harga kalo di konversi ke rupiah emang beda, tapi ga jauh, paling beda 10 ribu... Pas dipakai? Oh lala.. sekali lagi terperangah. beda banget!! yang ini jauh lebih enak,dingin, lembut, tidak greasy (maksudnya greasy bukan berminyak, tapi ada rasa2 minyak gitu. apa sih bahasa indo nya?). Aku cek, ternyata, sekali lagi, walopun merk yang sama, yang satu ini di impor dari negri asalnya nun jauh disana itu.

Kok bisa beda ya?

Apa karena barang2 buatan lokal itu kuat kandungan lokalnya, termasuk budaya korupsi, jadi dosisnya dikurangi, kualitas bahannya dikurangi??? hihihi..

Jadi, kalo sekarang aku berpaling untuk menggunakan toiletries impor, bukan salahku kan?? Bukan karena gengsi, tapi value yang didapat dengan uang yang kita keluarkan untuk barang itu laiiin sekali rasanya...

Monday, June 09, 2008

Ga enak

Hari ini emang dimulai dengan perasaan tidak enak... semuanya serba salah... terbukti, sampe di kantor pun situasi ga enak yang muncul, termasuk tudingan kerja ga beres dari seorang senior yang menurut orang2 lama kerjanya ga beres.. lho? hihi.. ya gitu deh.. masalahnya dia itu terpandang & tutur katanya sangat baik, jadi semua orang akan lebih percaya dia, apapun yang terjadi.

So? ya gitu deh...

Agak2 kesel aja, kenapa sih ga semua orang bisa jadi seorang staf yang baik, seperti aku waktu ada di posisi mereka?

Friday, June 06, 2008

Another Exhausted Trip

Having a business trip with the 2 most powerful people in my company was really exhausting. Since I'm the only one who is 'nobody'; so I have arranged all the appointments.. in a short notice!! Huah! They just told me the goal of the trip. And I was the only one who should arrange : with whom should we met, where, when, etc etc.... Huah! And all that they wanted was : a tight schedule, because time is money.

And that's it. Very tight schedule with a long long meeting and discussion, even in a break, in the car, in the middle of trafic, in the MRT... I even have got no time to go to 7/11 across my hotel! Huah! The shopping time I've got was only 1 hour.. in the airport!!!! So, this time the oleh-oleh only airport chocolate... hehehe..

Yup! Melelahkan jiwa & raga.
Even in the airplane, we stil have to discuss bout the business. Business, business, business... all the time..

When we had arrived here, they told me : "Prepare for the sumarry. We will have a meeting tomorrow morning with all the directors."

Emaaak!!!

And what I have to do is just look at the bright side : I am smarter than 2 days ago in regards to the business things.. hehehe... kuliah bisnis gratis 2 hari, dari seorang pelaku bisnis yang juga dosen MM di universitas terkemuka di Jakarta, yang juga PhD dari sekolah bisnis ternama di amrik...

Maybe someday, I can be a business-woman.. hihi..

Thursday, June 05, 2008

Power of Money

Just like yesterday i wrote the Power of Love..
In fact, living in this materialistic world, the money seemed to be more powerfull than love..

Just came back from business trip to our neighbor country.
Stayed in the same 5th star hotel there, the bell boy still (or pretend) recognised me.
He took me and my suitcase to my room, and described everything there. I gave him some money as tip.. quiet big amount I think, since I had no 'recehan' at the time.. and so, the service given to me was even more ...

I asked him the direction of kiblat.. he pointed out the direction, and asked me whether i brought the shalat tools with me. I told him that I was in a rush of a meeting, and would check whether I brought the shalat tools later.
Then.. I went to the meeting.. the exausted meeting (the detail in the next posting)

When I came back to my room.. my god, there was a complete shalat tools, some magazines and newspapers... wow.. never asked one...

I have traveled to this country several times, and never got this kind of hospitality as it is.. I thought it was just because I gave him a big tip. Usually I give them half of that amount.
Hmm...
The power of money...

Monday, June 02, 2008

Curhat Emak2 - Bag 2

Sebenernya ini curhat emak2 entah bagian keberapa.. maklum kerjanya curhat mulu nih ...

Kali ini berkaitan dengan kenaikan BBM.. semua barang naik juga, sebagai konsekuensinya..

Sebagai emak2 biasa, ya sudah, ngikut aja sambil ngedumel.. walo kesel luarbiasa gara2 PLN dengan semena2 matiin listrik di rumah sampai 12 jam gara2 kurang daya (bilang aja hemat BBM), sehingga sang udang, sang ikan, sang ayam, yang aku beli dengan susah payah cari diskonan tuk dikonsumsi selama seminggu itu basi.. huh..

Siang ini, abis makan siang, ceritanya kita emak2 di kantor mau cek harga di superstore belakang kantor. Namanya juga superstore, pasti harganya juga super (super mahal). Iya sih, tapi kadangkala dia telat up date harga.. misalnya harga barang X di luaran udah naik 10%, di superstore ini belum. 2 minggu kemudian baru naik. agak telat.. telat yang menyenangkan. hehe..

Back to the superstore.
Kecewa, ternyata kali ini dia update. Harga2 sudah disesuaikan, naik semua. fyuh, yo wis. Belanja semurah2nya daah...

Antri di kasir. Di depanku ada seorang perempuan cantik nan trendy lagi transaksi, belanjaannya sudah 3 troli, di layar monitor kasir tampak : 2 juta sekian.. "oh, orang kaya belanja bulanan. biasa" itu pikirku. Eh, trus sang kasir memasukkan beberapa kode lagi ke mesinnya berdasarkan nota yang diberikan si perempuan cantik tadi, si angka di monitor bertambah dengan cepatnya... 3 juta.. 4 juta.. 5 juta.. "oh pasti salah input" itu pikirku.
Ternyata angka terus bertambah hingga mencapai 8 juta sekian, hampir 9 juta. Setelah melihat angka itu, si cantik itu mengeluarkan kartu plastiknya. Bayar belanjaannya.

Huah! 8 juta sekali belanja bo! Hari ginihhh...

Sungguh ironis..
Sungguh membuat iri hati emak2 yang lagi antri di belakangnya, yang buat selisih harga 10 rebu untuk sekotak susu aja sampe harus protes2 sama kasir & balik lagi ke rak susu untuk konfirmasi harga (biasa, harga di rak lebih murah dari harga di mesin ksir)....